Kesehatan mental di era digital menjadi isu yang semakin penting seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan media sosial, terutama untuk kelompok generasi Z.
Media sosial memainkan peran signifikan dalam kehidupan sehari-hari Generasi Z. Penggunaan intensif platform seperti Instagram dan TikTok dapat menyebabkan perbandingan sosial, cyberbullying, dan tekanan untuk tampil sempurna.
Meskipun teknologi–teknologi tersebut memberikan banyak manfaat, seperti kemudahan akses informasi dan konektivitas global, tetapi dampak negatifnya terhadap kesehatan mental juga tidak bisa diabaikan.
Informasi yang terus-menerus mengalir dan tuntutan untuk selalu terhubung dapat menyebabkan stres. Pengguna sering merasa tertekan untuk menunjukkan kehidupan yang sempurna di media sosial, yang dapat memicu perbandingan sosial yang tidak sehat dan meningkatkan risiko kecemasan serta depresi.
Selain itu, kecanduan terhadap teknologi, terutama media sosial dan permainan online, telah menjadi masalah serius.
Penggunaan yang berlebihan dapat mengganggu pola tidur, menurunkan produktivitas, dan menyebabkan isolasi sosial. Lebih parahnya lagi dapat berpotensi meningkatkan risiko gangguan mental.
Bahkan fenomena cyberbullying menjadi salah satu tantangan besar di era digital. Anonimitas yang ditawarkan oleh platform online sering kali menyebabkan pelecehan verbal dan emosional, yang dapat merusak kesehatan mental individu.
Cyberbullying juga menjadi masalah serius yang dapat mengakibatkan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan mental dan fisik korban.
Baca Juga : 9 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Berbagai tantangan yang dihadapi di era digital ini, kesehatan mental bagi Generasi Z menjadi prioritas utama. Kesehatan mental menjadi topik yang sering dicari oleh pengguna bahasa Indonesia sepanjang 2024, terutama para Gen Z.
Peran media sosial menjadi salah satu alternatif dan diharapkan dapat membantu untuk menghubungkan dengan para Gen Z yang benar-benar dimanjakan terhadap era digital.
Namun, kenyataannya meskipun banyak dorongan perhatian pada kesehatan mental yang beredar di media sosial, yang terjadi justru sebaliknya. Bukan menjadi salah satu alternatif bagus, tetapi menjadikan maraknya fenomena ‘self diagnose’.
Hingga saat ini, isu mengenai kesehatan mental di era digital menjadi sangat krusial agar mendapatkan perhatian lebih. Tak ayal jika kesehatan mental menjadi sama pentingnya seperti kesehatan fisik.
Menjaga kesehatan mental menjadi bagian terpenting untuk menjadikan hidup lebih seimbang. Kesehatan mental yang baik, bisa membantu seseorang dalam menghadapi tekanan sehari-harinya.
Tidak hanya itu, kesehatan mental yang baik juga dapat meningkatkan produktivitas seseorang, bahkan memperkuat hubungan seseorang terhadap lingkungan sosialnya. Melalui langkah-langkah yang tepat, kita bisa menjaga kesehatan mental lebih baik dan membuat kualitas hidup terbaik.
(fda)