
JATIM – Kepolisian Daerah Jawa Timur secara resmi mengambil alih penanganan kasus penemuan sabu seberat 35 kilogram di perairan Sumenep, Madura. Temuan besar ini diduga kuat berkaitan dengan jaringan narkoba laut yang kerap memanfaatkan wilayah pesisir sebagai jalur distribusi.
Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim, Kombes Pol Robert Da Costa, menyatakan pihaknya telah mulai melakukan penyelidikan lanjutan sejak Sabtu (31/5). “Benar, kami sudah ambil alih dan menunggu pelimpahan resmi dari Polres Sumenep,” ujar Robert kepada media.
Ia menambahkan, meski pelimpahan berkas belum dilakukan, koordinasi di lapangan tetap berlangsung. Tim dari Polda Jatim saat ini telah bergabung dengan penyidik Polres Sumenep untuk mempercepat proses investigasi.
Temuan Oleh Nelayan Picu Investigasi Besar
Kasus ini bermula dari laporan empat orang nelayan asal Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep. Pada Rabu (28/5), mereka menemukan bungkusan mencurigakan mengapung di laut beberapa mil dari garis pantai.
Bungkusan itu kemudian dibawa ke daratan dan dilaporkan ke Koramil serta Polsek Masalembu. Pemeriksaan awal mengungkap isi bungkusan tersebut adalah narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 35 kilogram.
“Kami serahkan temuan tersebut kepada Polres Sumenep untuk ditindaklanjuti,” ungkap Letkol Inf Yoyok Wahyudi, Dandim 0827/Sumenep.
Sabu Diduga Dibuang oleh Jaringan Terorganisir
Hingga kini, penyidik masih menelusuri asal dan tujuan pengiriman sabu tersebut. Dugaan sementara menyebutkan bahwa barang haram itu sengaja dibuang di laut agar bisa diambil kembali oleh pihak yang ditunjuk—strategi umum dalam peredaran narkoba jalur laut.
Sabu yang ditemukan nelayan kemudian dikirimkan ke Polda Jatim untuk uji laboratorium dan pengembangan lebih lanjut. Penemuan ini disebut sebagai salah satu kasus penyelundupan narkoba terbesar di wilayah Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir.
“Ini bukan temuan biasa. Kami yakin ada jaringan besar di baliknya, dan penanganannya harus serius,” tegas Robert Da Costa.
Partisipasi Warga Jadi Kunci Pemberantasan Narkoba Laut
Pihak kepolisian memberikan apresiasi kepada para nelayan yang melaporkan temuan tersebut secara jujur. Mereka dianggap berperan penting dalam mencegah sabu tersebut jatuh ke tangan yang salah.
Langkah sigap masyarakat pesisir ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lainnya, terutama di kawasan rawan penyelundupan. Polda Jatim juga menegaskan pentingnya kerja sama masyarakat dan aparat dalam memberantas narkoba.
“Wilayah perairan harus mendapat perhatian lebih. Masyarakat harus dilibatkan sebagai mata dan telinga kami di lapangan,” pungkas Robert.
Dengan kasus ini, Polda Jatim berkomitmen memperkuat pengawasan di jalur laut serta menggencarkan operasi terpadu guna memutus jaringan distribusi narkoba dari laut ke darat.