
SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka kesempatan luas bagi seluruh kepala perangkat daerah (PD) untuk mengisi posisi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya. Jabatan strategis ini kini kosong menyusul pelantikan Ikhsan sebagai Inspektur Kota Surabaya. Proses seleksi akan dilakukan secara terbuka dan transparan, termasuk melalui siaran langsung di YouTube.
“Karena Sekda sudah (menjabat) lebih dari 2 tahun atau 2,5 tahun, maka semua kepala PD atau Eselon II harus bisa merasakan menjadi Sekda,” kata Wali Kota Eri usai melantik 223 pejabat Pemkot Surabaya, Sabtu (31/5), yang juga bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 di Graha Sawunggaling.
Ia menekankan bahwa rotasi jabatan merupakan bentuk penyegaran birokrasi yang penting untuk pengembangan kemampuan manajerial. Menurutnya, pejabat yang terlalu lama di satu posisi justru akan kesulitan saat harus berpindah peran.
“Dulu ada yang sampai 10 tahun, sampai 6–7 tahun di tempat yang sama, akhirnya kemampuannya di titik itu saja. Tapi ketika menyentuh titik lainnya, dia akan kesulitan,” imbuhnya.
Pemkot Surabaya saat ini masih menyiapkan pembentukan panitia seleksi (Pansel) untuk mengisi jabatan Sekda. Setelahnya, proses seleksi akan dilanjutkan untuk lima kepala dinas yang saat ini kosong.
“Jadi yang (Kepala PD) kosong juga kita Pansel-kan dulu. Jadi setelah ini kita Pansel-kan Sekda, setelah Sekda terpilih baru kita Pansel-kan kepala dinas yang kosong,” jelas Wali Kota Eri.
Ia menargetkan seleksi bisa dimulai secepat mungkin, bahkan proses izin seleksi akan diajukan mulai awal pekan depan. Ia juga mengingatkan bahwa menjadi pejabat eselon tinggi bukan hanya soal jabatan, tetapi juga soal kesiapan menerima risiko dan tanggung jawab besar.
“Karena kita ingin cepat, harus gas banter, jadi siapapun punya kesempatan jadi sekda, silakan daftar. Tapi ya begitu, ojok mau jabatane tapi gak mau dengan risikonya,” tegasnya.
Wali Kota Eri, yang juga Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), menegaskan bahwa tes seleksi akan disiarkan langsung agar publik bisa menyaksikan prosesnya.
“Terbuka, nanti saat tes di YouTube biar kelihatan semua, siapa yang berani, mau dari luar (pemkot), mau dari dalam silakan, tapi harus tahu visi misi Kota Surabaya, RPJMD-nya apa, harus tahu dia,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pemilihan Sekda harus mengedepankan kompetensi manajerial serta pemahaman terhadap arah pembangunan dan pelayanan publik Kota Surabaya.
“Saya ingin orang-orang yang benar-benar punya kemampuan, karena saya ingin mengubah. Karena birokrasi untuk pelayanan publik, birokrasi bukan untuk kepentingan politik,” tandasnya.
Dalam pelantikan yang digelar bersamaan dengan HJKS ke-732, sebanyak 223 pejabat dilantik, terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, dan Pejabat Pengawas.