Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 08 Juni 2025

Sosial

Pesawat Pengangkut Menkeu dan Menhan ke Nduga Ditetapkan sebagai Target TPNPB-OPM

Mita BerlianaSabtu, 07 Juni 2025 22:26 WIB
Pesawat Pengangkut Menkeu dan Menhan ke Nduga Ditetapkan sebagai Target TPNPB-OPM

tankapan layar video

ratecard

NDUGA - Pesawat sipil dengan registrasi PK-ELM milik PT Elang Nusantara Air yang mengangkut Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin ke Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (7/6) kini ditetapkan sebagai target oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, menyatakan bahwa pesawat beserta pilot dan co-pilotnya masuk dalam daftar pencarian operasi (DPO) kelompok tersebut.  

"Pesawat sipil dengan nomor penerbangan PK-ELM Elang Nusantara Air yang diterbangkan dari Timika ke Nduga, ditetapkan sebagai DPO oleh TPNPB-OPM," kata Sebby dalam keterangan tertulis yang diterima media. Ia menambahkan bahwa pesawat tersebut menjadi target utama jika memasuki wilayah konflik bersenjata di Papua.  

Keputusan ini diambil karena pesawat tersebut sebelumnya digunakan untuk mengangkut Panglima Kogabwilhan III Letjen TNI Bambang Trisnohadi dan pasukannya. "Pesawat beserta pilot dan co-pilot telah memasuki wilayah yang kami tetapkan sebagai zona perang dengan pasukan militer Indonesia," tegas Sebby.  

Kunjungan Sri Mulyani dan Sjafrie Sjamsoeddin ke Nduga bertujuan untuk meninjau kondisi wilayah serta mendukung upaya peningkatan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan pembangunan. Kedua menteri beserta rombongan bahkan mengenakan rompi anti peluru selama kunjungan sebagai langkah pengamanan, mengingat tingginya risiko keamanan di daerah tersebut.  

Dalam kunjungannya, mereka mengunjungi Pos Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku dan bertemu dengan Wakil Bupati Nduga Yoas Beon, Plt Sekda Nduga, Ketua DPRD, serta sejumlah pejabat daerah dan pihak keamanan setempat.  

Situasi ini menegaskan kompleksitas tantangan keamanan di Papua, di mana aktivitas sipil dan militer sering kali tumpang tindih, memicu respons dari kelompok bersenjata seperti TPNPB-OPM. Pemerintah terus berupaya menyeimbangkan pembangunan dengan keamanan di wilayah tersebut.

Pilihan Untukmu