
MAKKAH - Sejumlah jemaah haji Indonesia sempat tidak mendapatkan tempat di tenda Arafah saat wukuf pada 9 Zulhijjah 1446 H (5 Juni 2025), akibat kepadatan dan kendala teknis lainnya. Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mukhlis M Hanafi, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian jemaah.
Permasalahan terjadi karena beberapa faktor, di antaranya tenda yang tidak dapat diisi maksimal, sistem pemberangkatan berbasis hotel, kekurangan petugas, mobilitas jemaah yang tidak terkendali, serta distribusi logistik yang terganggu. “Ada tenda berkapasitas 350 orang, namun hanya dihuni 325 dari satu kelompok, dan tidak bisa diisi oleh jemaah lain meskipun berasal dari markaz yang sama,” ungkap Mukhlis.
Selain itu, perbedaan antara penempatan di hotel berdasarkan markaz dan syarikah dengan skema keberangkatan berbasis hotel menyebabkan beberapa tenda penuh lebih cepat. Petugas pun kewalahan melayani lebih dari 203 ribu jemaah yang tersebar di 60 markaz di Arafah. Banyak jemaah juga berpindah tenda sendiri untuk berkumpul dengan kerabat, yang mengganggu pengaturan dan distribusi konsumsi.
Mukhlis menjelaskan, kondisi tersebut sempat menyebabkan keterlambatan distribusi makanan. “Sebagian jemaah tidak menerima makan tepat waktu karena ketidaksesuaian data distribusi di markaz/syarikah dengan kondisi di lapangan,” katanya.
Untuk mengatasi situasi tersebut, PPIH Arab Saudi segera mengambil lima langkah strategis. Pertama, melakukan penyisiran ulang tenda dan memvalidasi kapasitasnya. Kedua, mengalihfungsikan tiga tenda petugas di Markaz 105 menjadi tempat bagi jemaah. Ketiga, melobi pihak syarikah agar menyediakan tenda tambahan. Keempat, memanfaatkan tenda utama Misi Haji Indonesia untuk jemaah terdampak.
Langkah kelima adalah koordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi. Melalui komunikasi intensif oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, sekitar 2.000 jemaah berhasil ditempatkan di tenda cadangan resmi.
“Melalui upaya-upaya ini, kepadatan berhasil diurai, dan seluruh jemaah telah menempati tenda dengan tenang dan khusyuk saat wukuf,” tegas Mukhlis. Ia menambahkan, PPIH akan terus bekerja maksimal untuk memastikan jemaah Indonesia dapat menjalani ibadah haji dengan aman dan nyaman.