Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 26 Juli 2025

Sosial

Insentif Tetap Disalurkan, Guru Madin di Demak yang Viral Dapat Perlindungan Pemprov Jateng

Ima KarimahSelasa, 22 Juli 2025 20:00 WIB
Insentif Tetap Disalurkan, Guru Madin di Demak yang Viral Dapat Perlindungan Pemprov Jateng

Ahmad Zuhdi dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi

ratecard

SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan bahwa insentif bagi Ahmad Zuhdi (63), guru madrasah diniyah (madin) asal Demak yang terseret kasus penamparan murid, tetap disalurkan. Insentif tersebut merupakan bagian dari program rutin Pemprov Jateng untuk mendukung pengajar keagamaan di tengah keterbatasan mereka.

Subkoordinator Sarana Pendidikan dan Keagamaan Biro Kesra Setda Jateng, Agung Priyono, mengatakan bahwa Zuhdi telah menjadi penerima insentif sejak 2019. Meski tersandung masalah, Pemprov tetap menyalurkan hak insentif karena menilai kasus tersebut sebagai miskomunikasi dan bukan tindakan kekerasan yang berulang. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kemenag untuk konfirmasi data. Insentif tetap diberikan,” ujarnya, Selasa (22/7/2025).

Selain insentif tunai, guru pengajar keagamaan di Jateng juga didaftarkan dalam program BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan kecelakaan kerja dan kematian. Untuk tahun 2025, jumlah insentif sebesar Rp1.200.000 diberikan dalam tiga tahap. Total ada 230.830 penerima lintas agama di Jateng, termasuk dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Dari jumlah tersebut, pengajar Islam mendominasi dengan 225.187 orang. Adapun pengajar Kristen 4.430 orang, Katolik 475, Hindu 180, Buddha 545, dan Konghucu 13 orang. Total anggaran insentif tahun ini mencapai Rp277 miliar, termasuk biaya operasional. Pada termin pertama 2025, insentif senilai Rp92,3 miliar telah disalurkan.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan komitmennya dalam memperhatikan kesejahteraan guru agama. Menurutnya, insentif akan dinaikkan pada 2026 mendatang, meski saat ini jumlahnya masih terbatas karena kendala anggaran. “Insentif ini salah satu instrumen dalam memperkuat pendidikan karakter,” tegasnya di Kantor Gubernur.

Kasus Ahmad Zuhdi mencuat ke publik usai video dugaan penamparan beredar luas. Zuhdi menyatakan bahwa tindakan tersebut bukan untuk melukai, melainkan sebagai bentuk teguran mendidik setelah dirinya dilempar sandal oleh murid. Meski sudah minta maaf, Zuhdi justru didatangi pihak tak dikenal yang meminta uang damai Rp25 juta dan mengaku telah melaporkan kasus ke polisi. Pemprov Jateng, melalui Wagub Taj Yasin, turun langsung memberikan perlindungan dan edukasi kepada Zuhdi.


Pilihan Untukmu