
YOGYAKARTA – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendatangi rumah keluarga diplomat muda ADP di Jalan Munggur, Jomblang, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. ADP sebelumnya ditemukan meninggal di kosnya di Tebet, Jakarta. Pertemuan antara Komnas HAM dan keluarga ADP berlangsung selama sekitar tiga jam, namun pihak Komnas HAM memilih tidak memberikan penjelasan rinci kepada awak media yang menunggu di lokasi.
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah hanya menyatakan bahwa timnya meminta keterangan dari keluarga korban. "Ya, kami meminta keterangan dari keluarga korban itu saja," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (23/7/2025). Anis menolak berkomentar lebih lanjut ketika ditanya apakah ada temuan baru dalam kasus ini. "Nanti saja, itu saja dulu," tambahnya. Ia juga enggan membeberkan isi pertemuan dengan keluarga, hanya mengatakan bahwa perkembangan penyelidikan akan disampaikan di waktu yang tepat.
Sementara itu, mertua ADP, Prof. Basu Swastha Dharmmesta, juga tidak memberikan pernyataan lengkap kepada media. "Mohon maaf, kami tidak bisa memberikan info apa-apa," katanya. Keluarga mengaku masih mengalami kelelahan fisik dan emosional sejak kejadian tersebut. "Capek lahir batin, sudah dua minggu. Belum ada informasi lebih lanjut dari kepolisian," ujarnya.
Kunjungan Komnas HAM ini dilakukan menggunakan dua mobil berwarna hitam. Hingga saat ini, penyebab kematian ADP masih menjadi misteri, dan pihak berwenang belum memberikan keterangan resmi terkait perkembangan kasus tersebut.