
BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menekankan pentingnya kepekaan perangkat pemerintahan di tingkat desa dalam mendeteksi masalah warga. Pernyataan ini disampaikan menyusul tragedi bunuh diri seorang ibu bersama dua anaknya di Kampung Cae, Desa Kiaraongke, Kecamatan Banjaran, Jumat (5/9/2025) lalu.
Dadang menyatakan akan mengevaluasi peran camat, kepala desa, RW, hingga RT dalam mengidentifikasi persoalan warganya secara dini. Rencananya, seluruh kepala desa akan dipanggil untuk pertemuan pada Selasa (9/9/2025) mendatang.
“Saya akan undang nanti hari Selasa. Maka kenapa saya katakan harus peka, karena memang yang tahu di lingkungan itu kan minimal ketua RT. Maka kepala desa juga harus peka kalau ada laporan-laporan dari ketua RT dan juga ketua RW, segera antisipasi, segera tanggulangi,” ujar Dadang di Kopo, Kabupaten Bandung, Minggu (7/9/2025).
Ia menegaskan bahwa perangkat daerah harus mampu membaca tanda-tanda masalah warganya, mencakup kesehatan fisik, mental, sosial, maupun tekanan ekonomi. Sebagai bentuk pencegahan, gerakan silaturahmi dari pintu ke pintu dan pertemuan kecil di lingkungan masyarakat harus terus digiatkan.
Dadang juga menambahkan bahwa Pemkab Bandung telah menyiapkan anggaran untuk mengantisipasi persoalan ekonomi yang dapat memicu kerentanan di tingkat keluarga. Ia meminta perangkat desa untuk berkoordinasi dengan camat jika membutuhkan bantuan anggaran tambahan.
Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara menjelaskan bahwa ketiga korban ditemukan dalam kondisi tergantung di dalam kontrakan dengan pintu dan jendela terkunci dari dalam.
“Tidak ditemukan luka terbuka terhadap para korban,” ujarnya.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sebuah ponsel dan secarik kertas berisi curahan hati korban yang ditulis dalam bahasa Sunda. Jenazah telah dievakuasi ke RS Sartika Asih Bandung untuk menjalani pemeriksaan forensik guna menentukan penyebab kematian yang pasti.