Breaking News :
KanalLogoLogo
Minggu, 14 Desember 2025

Sosial

Wali Kota Malang Ungkap Dua Penyebab Banjir di Jalan Sidomulyo Blimbing

Mita BerlianaJumat, 05 Desember 2025 23:45 WIB
Wali Kota Malang Ungkap Dua Penyebab Banjir di Jalan Sidomulyo Blimbing

ilustrasi banjir malang

ratecard

MALANG - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, melakukan peninjauan langsung ke lokasi banjir di permukiman Jalan Sidomulyo Gang 2 RT 3 RW 10, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, pada Jumat (5/12/2025). Dalam kunjungannya, ia mengecek kondisi 19 rumah warga yang terdampak, termasuk masuk ke dalam rumah yang mengalami kerusakan parah. Setelah meninjau, Wahyu membeberkan dua faktor utama yang memicu banjir di lokasi tersebut. Selain karena intensitas hujan yang tinggi, penyebab utamanya adalah saluran air yang tertutup oleh bangunan rumah warga. "Ketika hujan, aliran air dari sungai di atas atau dari arah Jalan Ahmad Yani selalu datang turun ke sini, karena di sini (Jalan Sidomulyo Gang 2) adalah dataran rendah berupa cekungan. Selain itu, rumah warga disini berada di atas saluran sehingga air menjadi terhalang," jelasnya.


Wahyu menjelaskan bahwa karena aliran air tidak dapat masuk ke saluran yang tertutup bangunan, air pun meluap dan menyebabkan banjir dengan ketinggian mencapai 165 sentimeter. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya bak kontrol di sepanjang saluran dan menumpuknya sampah. "Jadi, rumah warga ini sudah lama berdiri di atas saluran air dan saya cek dari ujung ke ujung, tidak ada bak kontrol sama sekali. Selain itu, di saluran air tersebut sampahnya luar biasa banyak. Sehingga jelas, ketika hujan intensitas tinggi dan dengan beberapa penyebab ini, maka akan langsung terendam," bebernya.


Sebagai langkah antisipasi sementara, Wahyu memerintahkan Dinas PUPRPKP Kota Malang untuk memetakan kondisi saluran dan memasang bak kontrol, serta berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur untuk menormalisasi aliran sungai di hulu. Ia mengakui bahwa penanganan permanen tidak mudah karena lahan di area tersebut merupakan milik PT KAI. "Untuk mengkondisikan ini tentu tidak mudah, apalagi lahan disini adalah milik KAI. Tentunya ini juga butuh peran serta dan kesadaran dari warga. Sebagai langkah antisipasi sementara, maka akan dipasang karung pasir untuk menahan air. Kemudian, kita lakukan normalisasi saluran dengan kerja bakti bersama warga, sehingga saluran air ini harus betul-betul bersih," bebernya.


Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno, melaporkan bahwa warga terdampak telah dievakuasi ke tempat aman dan bantuan logistik telah disalurkan. Pendataan kerusakan dan jumlah korban juga telah dilakukan. Banjir yang terjadi pada Kamis (4/12/2025) sore sekitar pukul 14.30 WIB tersebut menggenangi 19 rumah dan berdampak pada 20 keluarga. Dari jumlah tersebut, lima rumah mengalami kerusakan parah dengan kondisi lantai dan tembok yang jebol akibat terjangan air dan lumpur.

Pilihan Untukmu