
Kediri - Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia, Mochammad Irfan Yusuf, melakukan peninjauan langsung ke Bandara Dhoho Kediri, Jawa Timur, untuk melihat kesiapan fasilitas dan potensi pengembangan bandara sebagai salah satu pintu keberangkatan jemaah umrah dari wilayah Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Menteri Irfan Yusuf memperkenalkan mandat dan peran Kementerian Haji dan Umrah RI yang dibentuk Presiden untuk meningkatkan kualitas layanan dan perlindungan bagi jemaah.
“Kehadiran kementerian ini adalah amanat besar untuk memastikan jamaah kita memperoleh pelayanan terbaik, mulai dari hulu hingga hilir,” tegasnya pada Rabu (10/12/2025).
Menhaj menekankan komitmen pemerintah dalam memperkuat tata kelola serta ekosistem penyelenggaraan Haji dan Umrah. Indonesia, yang setiap tahun memberangkatkan sekitar 1,5 juta jamaah umrah, membutuhkan konektivitas udara yang efisien, kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan, serta solusi inovatif untuk menjawab kebutuhan layanan yang terus dinamis.
Menhaj juga menyoroti kondisi Bandara Juanda Surabaya yang saat ini telah beroperasi melampaui kapasitas optimal, sehingga diperlukan alternatif bagi pergerakan jamaah umrah dari Jawa Timur. Dalam konteks tersebut, Bandara Dhoho Kediri dipandang sebagai opsi strategis. Dengan infrastruktur modern dan yang mampu menampung pesawat berbadan lebar, bandara ini dinilai memiliki nilai ekonomis dan fleksibilitas operasional bagi maskapai.
“Bandara Dhoho memiliki potensi besar untuk menjadi hub penting bagi pasar umrah Jawa Timur yang terus tumbuh. Ini peluang besar untuk menghadirkan layanan keberangkatan yang lebih dekat, mudah, dan efisien bagi masyarakat,” ujarnya.
Menhaj menegaskan bahwa keberhasilan ekosistem Haji dan Umrah sangat bergantung pada kemitraan erat antara Kementerian Haji dan Umrah, pemerintah daerah, bandara, maskapai, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bekerja bersama memastikan setiap jamaah dapat beribadah dengan aman, nyaman, bermartabat, dan terjangkau.
Di akhir sambutannya, Gus Irfan menyampaikan harapan agar komunikasi dan kolaborasi terus diperdalam. “Kita ingin membangun kemitraan yang berkelanjutan demi meningkatkan kualitas perjalanan Haji dan Umrah bagi masyarakat Indonesia,” tutupnya.




















