lintasan.id
- Budi Gunadi Sadikin (BGS) dilantik sebagai Menteri Kesehatan (Menkes RI) di
kabinet Prabowo-Gibran pada periode 2024 sampai 2029.
Pada
masa sebelumnya Budi Gunadi Sadikin (BGS) menjadi Menteri Kesehatan di Kabinet
Jokowi tahun 2020.
Berikut
alasan Budi Gunadi Sadikin (BGS) dilantik kembali menjadi Menkes RI di Kabinet
Prabowo-Gibran.
1. Sukses
menangani pandemi Covid-19
Pada
masa pemerintahan Jokowi Budi Gunadi Sadikin (BGS) menginisiasi program
kesehatan yang terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.
Program
tersebut mendapat apresiasi dari WHO.
WHO
beranggapan bahwa program yang dijalankan Budi Gunadi Sadikin (BGS) waktu itu
membuktikan kesiapan Indonesia dalam menangani kasus pandemi dari skala global
maupun internasional.
Budi
Gunadi Sadikin (BGS) menerapkan transformasi kesehatan yang berorientasi
preventif dan promotif melalui aplikasi Peduli Lindungi.
Baca Juga : 9 Manfaat Yoga untuk Kesehatan Tubuh dan Pikiran
Dalam
transformasi itu Budi Gunadi Sadikin (BGS) menekankan pada sumber daya manusia
kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, layanan primer, layanan rujukan,
teknologi kesehatan, dan sistem ketahanan kesehatan.
2.
Pengalaman manajemen yang memadai
Budi
Gunadi Sadikin (BGS) memiliki latar belakang manajemen yang berkompeten dalam
mengelola organisasi.
Ia
pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk dan Direktur Utama
PT Inalum (Persero).
Keahlian
manajemen keuangan dan bisnis sangat membantu dalam pengelolaan anggaran
kesehatan yang kompleks agar pendistribusian cepat dan tepat sasaran.
Kemampuan
manajerial Budi Gunadi Sadikin (BGS) dinilai menjadi aset penting dalam Kabinet
Prabowo-Gibran.
Hal
itu disebabkan Kabinet Prabowo-Gibran membutuhkan seseorang yang memiliki
keterampilan manjerial memadai untuk membantu proses pembangunan inklusif dalam
dinamika sistem kesehatan nasional.
3.
Memiliki visi yang sejalan dengan program Prabowo-Gibran
Dalam
pemerintahan Prabowo-Gibran sektor kesehatan diprioritaskan untuk mencapai
Indonesia yang lebih sehat dan produktif.
Program
tersebut dilakukan Budi Gunadi Sadikin (BGS) dengan cara meningkatkan layanan
kesehatan di berbagai daerah, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan.
Ia
juga berkomitmen untuk mempercepat transformasi digital guna memperbaiki akses dan
mutu pelayanan kesehatan yang menjadi program kabinet Prabowo-Gibran.
4.
Penguatan sistem kesehatan pasca pandemi
Pasca
pandemi COVID-19 tantangan sektor kesehatan tidak berhenti begitu saja. Banyak
penyakit menular dan pandemi lainnya masih menjadi ancaman di masa depan.
Budi
Gunadi Sadikin (BGS) dipandang memiliki pemahaman yang mendalam tentang
kesiapan sistem kesehatan dari aspek pencegahan hingga penanganan darurat.
Melalui
penguatan industri farmasi diharapkan Indonesia lebih mandiri dalam penyediaan obat-obatan
dan alat-alat kesehatan agar tidak bergantung pada impor.
(edr)