Kurikulum Deep
Learning diusulkan sebagai pengganti Kurikulum Merdeka di Indonesia dengan
tujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan
saat ini.
Kurikulum Merdeka yang diperkenalkan oleh
Nadiem Makarim pada tahun 2022 bertujuan untuk memberikan kenyamanan dalam
pembelajaran dan mendorong kemandirian siswa.
Baca Juga : 10 Tips Menghadapi Ujian Tanpa Stres
Alasan
Pergantian Kurikulum
Salah satu alasan utama untuk mengganti
Kurikulum Merdeka adalah kegagalan dalam menerapkan pembelajaran mendalam.
Banyak siswa mengalami kesulitan dalam
memahami konsep dasar, sehingga mereka hanya menghafal materi tanpa benar-benar
memahami aplikasinya.
Baca Juga : 10 Kesalahan Belajar yang Sering Dilakukan Siswa
Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah
siswa yang kesulitan dengan operasi matematika sederhana.
Selain itu, kebebasan guru dalam memilih
metode pengajaran sering kali menjadi beban tambahan, karena mereka harus merancang
kurikulum dari awal tanpa dukungan yang memadai.
Kurikulum Deep
Learning dirancang untuk menjawab masalah ini dengan pendekatan yang lebih
terstruktur dan fokus pada pemahaman konsep.
Dengan mengurangi kapasitas materi tetapi meningkatkan
kualitas eksplorasi. Kurikulum ini bertujuan agar siswa dapat memahami materi
secara mendalam dan relevan dengan kehidupan nyata mereka.
Kurikulum Deep
Learning memiliki tiga pilar utama
·
Mindful Learning mendorong siswa untuk lebih sadar dan
terlibat dalam proses belajar, sehingga mereka dapat berpikir kritis tentang
materi yang dipelajari.
·
Meaningful Learning berfokus pada relevansi materi pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari siswa, membuat pembelajaran menjadi lebih
bermakna.
Baca Juga : 7 Cara Memotivasi Anak untuk Belajar di Rumah
·
Joyful Learning memastikan bahwa pengalaman belajar
menyenangkan dan menarik bagi siswa, yang dapat meningkatkan motivasi mereka
untuk belajar.