Keputusan
FC Twente untuk tidak melepas Mees Hilgers ke Timnas Indonesia dalam laga
Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Jepang telah memicu berbagai reaksi di
kalangan penggemar sepak bola Indonesia.
Meskipun
Hilgers baru saja tampil dalam pertandingan melawan Ajax, FC Twente ini tetap
berpegang pada kebijakan menjaga kesehatan pemainnya yang masih dalam tahap
pemulihan dari cedera.
Mees
Hilgers, mengalami cedera hamstring
saat bermain melawan Willem II pada 2 November 2024.
Namun,
Hilgers juga sempat tampil selama 84 menit dalam laga melawan Ajax pada 10
November, dengan kondisi fisiknya yang masih butuh pemulihan.
Menurut
anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, klub memiliki hak untuk tidak melepas
pemain yang belum sepenuhnya fit, terutama jika mereka masih dalam proses
pemulihan.
FC
Twente mengumumkan bahwa Hilgers tidak akan dilepas ke Timnas Indonesia karena
mereka khawatir cedera yang dialaminya bisa semakin parah jika dipaksakan untuk
bermain di level internasional.
Hal
ini sejalan dengan pernyataan resmi klub yang menyebutkan bahwa kesehatan
pemain adalah prioritas utama.
Aggota
Exco PSSI, Arya Sinulingga, juga menekankan pentingnya mendukung proses
pemulihan Hilgers agar ia dapat kembali ke performa terbaiknya dan bergabung
kembali dengan Timnas di masa mendatang.
Keputusan
FC Twente ini tidak lepas dari protes sejumlah penggemar Timnas Indonesia yang
merasa kecewa.
Banyak
dari mereka mempertanyakan mengapa Hilgers bisa bermain di liga tetapi tidak
diizinkan untuk membela negara.
Beberapa
netizen bahkan menyuarakan kekecewaan mereka di media sosial, dan mengekspresikan
harapan agar klub lebih mendukung pemain yang ingin memperkuat tim nasional.
Absennya
Mees Hilgers tentu menjadi kerugian bagi Timnas Indonesia, terutama menjelang
pertandingan penting melawan Jepang.
Hilgers
sebelumnya telah menunjukkan kemampuannya dalam dua laga internasional
terakhirnya dan dianggap sebagai salah satu pilar penting.
Pelatih
Shin Tae-yong kini harus mencari alternatif lain untuk mengisi posisi bek
tengah kanan, dengan Kevin Diks sebagai kandidat utama setelah baru saja
menyelesaikan proses naturalisasi.