Menjelang musim tanam yang berlangsung dari sekitar Oktober 2024 hingga Maret 2025, pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia Persero telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 6,6 juta ton kepada para petani di seluruh Indonesia. Pencapaian ini mencerminkan upaya besar dalam mendukung sektor pertanian, terutama dalam memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani yang tersebar di berbagai wilayah. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan hasil pertanian, penyaluran pupuk subsidi ini sudah mencapai 87,7% dari target kontrak yang telah disepakati bersama Kementerian Pertanian, yang totalnya berjumlah 7,54 juta ton.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia Persero, Tri Wahyudi Saleh, mengungkapkan bahwa perusahaan telah berhasil menyalurkan 6,6 juta ton pupuk bersubsidi yang terdiri dari berbagai jenis pupuk, yaitu pupuk urea sebanyak 3,3 juta ton, pupuk NPK sebanyak 3,2 juta ton, dan pupuk organik Petroganik sebanyak 38 ribu ton. Distribusi pupuk ini diharapkan dapat mendukung para petani dalam memaksimalkan hasil panen mereka dengan memanfaatkan kondisi cuaca yang cukup baik serta ketersediaan pupuk yang memadai.
Dalam upaya mendukung produktivitas pertanian, PT Pupuk Indonesia Persero berharap para petani dapat memanfaatkan curah hujan yang cukup baik pada musim tanam kali ini dengan bijak, serta menggunakan pupuk yang telah disalurkan secara optimal. Tri Wahyudi Saleh menjelaskan bahwa pencapaian 6,6 juta ton pupuk ini sudah sangat dekat dengan target yang ditetapkan, yakni 7,5 juta ton, yang merupakan kontrak pemerintah dengan perusahaan. “Itu sudah mencapai 6,6 juta ton realisasi pupuk subsidi dari kontrak kami dengan kementerian kemarin 7,5 juta ton, jadi hampir 86%, sehingga ini perlu kami sampaikan bahwa ini sudah maksimal,” ungkap Tri Wahyudi Saleh dalam rilis resminya.
Berdasarkan data tersebut, PT Pupuk Indonesia Persero optimistis bahwa alokasi pupuk untuk musim tanam Oktober 2024 hingga Maret 2025 sudah cukup memadai. Dengan alokasi anggaran yang disiapkan oleh pemerintah sebesar 9,5 juta ton, para petani diharapkan dapat memanfaatkan distribusi pupuk yang sudah hampir mencapai 100% dari target yang ditetapkan. Hal ini memberikan gambaran positif bagi sektor pertanian yang kini tengah memasuki periode krusial jelang musim panen.
Secara keseluruhan, penyaluran pupuk subsidi sebanyak 6,6 juta ton menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mendukung peningkatan hasil pertanian nasional. Tri Wahyudi Saleh menekankan bahwa pemerintah telah menyiapkan pupuk dalam jumlah yang cukup untuk mendukung para petani menghadapi musim tanam kali ini. “Kontrak kami adalah 7,5 juta ton sementara alokasi anggaran yang disiapkan oleh pemerintah 9,5 juta ton, jadi ini sudah disiapkan. Oleh karenanya, para petani di musim tanam ini Oktober sampai dengan Maret silakan untuk memaksimalkan dengan cuaca curah hujan yang cukup baik dan pupuk yang sudah sangat tersedia,” tuturnya.
Harapan pemerintah adalah agar para petani dapat memaksimalkan potensi musim tanam dengan memanfaatkan pupuk yang telah disalurkan serta kondisi cuaca yang mendukung. Pupuk bersubsidi diharapkan dapat menjadi faktor penentu bagi peningkatan produktivitas pertanian dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang. Meskipun tantangan dalam distribusi seringkali muncul, pencapaian penyaluran pupuk yang sudah mencapai hampir 90% ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah melalui PT Pupuk Indonesia Persero dapat diandalkan dalam menjaga keberlanjutan produksi pertanian.
(Gin)