Kepala Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Arif Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa ketersediaan pangan menjelang libur Natal dan Tahun Baru atau Natal 2024 dipastikan aman dan stabil. Pemerintah, melalui koordinasi dengan berbagai pihak, telah mengambil langkah antisipatif untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi, baik dari segi pasokan maupun harga. Menurut Arif, stabilitas harga di tingkat produsen dan konsumen menjadi perhatian utama untuk menjaga keseimbangan ekonomi.
“Untuk menjaga harga pasokan baik di tingkat petani maupun di tingkat konsumen dan alhamdulillah dari laporan yang ada mayoritas semua kebutuhan jelang Nataru semuanya aman dan stabil, dan alhamdulillah ada beberapa catatan malah kita harus menjaga harga di tingkat petani,” jelas Arif. Kepala BAPANAS menambahkan, sebagai langkah strategis, Badan Pangan Nasional juga terus memastikan cadangan pangan pemerintah dalam keadaan cukup, di mana saat ini Bulog telah memiliki cadangan beras sebanyak 2 juta ton yang dinilai cukup untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
Dalam rangka memperkuat stabilitas pangan jelang Natal dan Tahun Baru, pemerintah juga menggiatkan operasi pasar atau Gelar Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah. Arif menyampaikan bahwa kegiatan ini melibatkan sinergi antara pemerintah daerah, BUMN pangan, dan para pemangku kepentingan lainnya.
“Menjelang Nataru ini, kita terus gencarkan GPM di daerah. Khusus untuk bulan Desember ini, BAPANAS bersama pemerintah daerah dan BUMN pangan serta stakeholder lainnya menargetkan GPM sebanyak 134 kali di 25 kabupaten/kota enam provinsi,” ujar Arif dalam rapat koordinasi yang digelar secara daring pada Sabtu (23/11/2024).
Gelar Pangan Murah (GPM) adalah salah satu langkah strategis pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan dan memastikan ketersediaan pasokan di tengah masyarakat, khususnya menjelang momen-momen penting seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara Badan Pangan Nasional (BAPANAS), pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pangan, serta para pemangku kepentingan lainnya. GPM bertujuan menyediakan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, langsung kepada konsumen dalam mengatasi fluktuasi harga di pasar, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap lonjakan harga akibat tingginya permintaan selama musim liburan. Selain itu, GPM juga menjadi bentuk intervensi pemerintah untuk melindungi produsen lokal, seperti petani dan peternak, agar tetap mendapatkan keuntungan yang adil.
(Gin)
