Dalam rapat kerja kabinet yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024, Ketua PSSI Erick Thohir menyampaikan kabar baik terkait pendanaan persiapan tim nasional untuk berbagai kompetisi. “Ketika ada acara di Istana, Pak Prabowo sampaikan Pak Erik, ‘Daya yang saya bantu PSSI mungkin nanti sebagian akan cair bulan Januari. Artinya untuk persiapan U-17 dan U-20 di Piala Asia, paling tidak kita sudah punya juga pendanaan cash flow untuk mempersiapkan training camp dan lain-lain. Ini sesuatu yang menggembirakan,’” ujar Erick, mengutip Presiden Prabowo Subianto.
Dalam penjelasannya, Erick mengungkapkan bahwa total dana dari pemerintah akan mencapai Rp227 miliar dan dicairkan secara bertahap. “Tadi saya bilang terima kasih, Bapak. Dana besarnya, yang nilainya nanti 200 lebih, akan diturunkan bertahap,” lanjutnya. Meski begitu, Erick menegaskan bahwa dana pemerintah bukan satu-satunya sumber pendanaan PSSI. “Mohon teman-teman media ingat bahwa PSSI itu bukan 100% dari pemerintah, ya. Kita juga sudah mengumpulkan dana hampir 400 miliar buat tahun depan,” jelasnya
Fokus pendanaan sebagian dana yang dicairkan akan digunakan untuk mendukung persiapan tim nasional U-17 dan U-20 yang akan berlaga di Piala Asia. Erick menekankan bahwa alokasi dana ini bertujuan untuk memastikan kesiapan tim secara menyeluruh. “Flow keuangannya bertahap, nggak bisa semuanya cair Januari, Februari, sedangkan programnya itu setahun,” ungkapnya. Pada tahap awal, sekitar Rp25 miliar diperkirakan akan cair pada Januari-Februari 2025.
Tidak hanya tim U-17 dan U-20, tim nasional putri juga mendapat perhatian khusus. Erick menjelaskan bahwa pemusatan latihan untuk tim putri direncanakan berlangsung selama enam bulan penuh. “Tadi Pak Menpora langsung samperin saya. Ini siap dananya. Ya, memang kita akan coba tidak hanya tim putri untuk TC 6 bulan, tetapi juga yang U-17 dan U-20 untuk persiapan Asia Cup,” lanjutnya.
Pencapaian Indonesia yang berhasil menempatkan tim nasional di seluruh kategori Piala Asia – U-17, U-20, U-23, hingga senior – menjadi momentum penting. Erick menegaskan bahwa ini adalah bukti peningkatan kualitas sepak bola nasional. “Ini kan pertama kali kita masuk dalam jajaran Asia Cup di semua kategori. Kita menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang masuk seluruh kategori. Kalau di Asia, kalau nggak salah ada 9 negara selain Jepang, Saudi, kalau tidak salah saya lupa detailnya,” imbuhnya.
Selain mengandalkan dana dari pemerintah, Erick juga menjelaskan pentingnya kontribusi sektor swasta dalam mendukung program PSSI. “Dana dari Prive sektor totalnya untuk seluruh program ini 500-600 miliar, yang 70-80% itu untuk timnas: U-17, U-20 perempuan, U-23, senior,” jelasnya. Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak, kebutuhan pendanaan untuk tahun 2025 dapat terpenuhi secara berkelanjutan.
Erick menekankan bahwa pengelolaan dana dilakukan secara transparan dan akuntabel. “Kalau benar programnya, ya, tidak aneh-aneh, transparan, nah hasilnya tidak ada pemain titipan. Pelatihnya baik, pemainnya baik. Tidak mungkin terus PSSI nggak punya program baik,” ujarnya. Pernyataan ini mencerminkan komitmen PSSI untuk menjalankan program dengan profesionalitas tinggi.
(Gin)