
Band Wali akan merayakan 25 tahun perjalanan bermusik mereka dengan menggelar tur konser di sejumlah negara Asia. Tur bertajuk “Wali Cari Jodoh ke Asia” ini didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
Dukungan tersebut diumumkan dalam konferensi pers di Agora Mall, Jakarta, pada Kamis (15/5). Hadir dalam kesempatan itu Wakil Menteri Parekraf Irene Umar, perwakilan Kemenlu, pihak promotor We Offer Wonders (WOW) Indonesia, serta label musik Nagaswara yang menaungi band Wali.
“Kita berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri karena WNI tak hanya ada di Indonesia, tapi tersebar di seluruh dunia. Kemenlu memiliki akses untuk menjangkau diaspora, sehingga promosi ekonomi kreatif bisa meluas secara global. Sesuai arahan Presiden, tidak boleh ada ego sektoral—kita harus bersinergi untuk kemajuan Indonesia,” ujar Irene.
Konser tur Asia ini merupakan tindak lanjut dari audiensi antara Wali, WOW Indonesia, dan Kemenparekraf pada 22 April 2025. Irene menyatakan bahwa Wali layak mendapat dukungan karena telah membuktikan kualitas dan memiliki pasar yang kuat di subsektor musik.
“Wali ini bukan hanya potensi, tapi sudah terbukti kualitasnya. Kolaborasi lintas sektor seperti ini adalah bentuk nyata penguatan industri kreatif kita,” ujarnya, didampingi Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu dan Direktur Musik Mohammad Amin.
Tur akan dimulai di Jepang pada 13 Juli 2025. Setelah itu, Wali akan tampil di Taiwan, Hong Kong, Malaysia, dan ditutup di Arab Saudi pada November 2025.
Apoy, gitaris sekaligus pendiri band Wali, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan pemerintah. Ia mengenang masa-masa awal Wali tampil di pasar-pasar lokal Jakarta sebelum akhirnya kini dapat melangkah ke panggung internasional.
“Dulu Wali main di Pasar Kampung Rambutan, Tanah Abang, dan Cipulir. Sekarang, dengan bantuan Kemenparekraf dan Kemenlu, kami bisa tampil di pasar global. Ini jadi bukti bahwa negara hadir untuk mendukung proses kreatif anak bangsa,” kata Apoy.