Ketua Fraksi Partai Gerindra DPR RI, Budisatrio Djiwandono, menegaskan bahwa izin yang diberikan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk uji klinis vaksin Tuberkulosis (TBC) M72 yang didukung Bill Gates bukanlah sebuah eksperimen sembarangan. Sebaliknya, proses uji klinis ini merupakan bagian dari riset ilmiah yang diawasi ketat.

Budisatrio menyampaikan hal tersebut melalui siaran pers pada Sabtu (17/5/2025). Menurutnya, penerbitan izin BPOM menjadi jaminan keamanan dan validitas proses uji klinis yang dilakukan di Indonesia.

Uji Klinis Fase 3 Fokus pada Efektivitas Vaksin

Mengacu pada keterangan BPOM, Budisatrio menjelaskan bahwa vaksin M72 telah melewati tahap pra-klinis serta fase 1 dan 2 yang menguji aspek keamanan. Saat ini, uji klinis memasuki fase 3, yaitu pengujian efektivitas vaksin pada populasi yang lebih luas.

“Uji ini sudah melewati proses keamanan yang ketat. Kini yang diuji adalah efektivitasnya dengan pengawasan berlapis dari BPOM, Kementerian Kesehatan, DPR, WHO, dan akademisi perguruan tinggi,” jelas Budisatrio.

Vaksin TBC M72 dikembangkan oleh Gates Medical Research Institute, bagian dari Gates Foundation, bersama berbagai lembaga riset dan industri biofarmasi internasional. Indonesia dipilih sebagai salah satu lokasi uji klinis fase 3 untuk mengevaluasi vaksin ini secara komprehensif.

Peluang bagi Industri Farmasi dan Kemandirian Nasional

Budisatrio menilai keterlibatan Indonesia dalam uji klinis ini membuka peluang besar bagi pengembangan industri farmasi nasional. Selain riset dan pengujian, proses ini juga menjadi sarana transfer teknologi dan peningkatan kapasitas produksi vaksin lokal.

“Dengan terlibat langsung, Indonesia tidak hanya menjadi pasar, tapi juga produsen yang dapat berkontribusi menyelesaikan masalah kesehatan global,” ujarnya.

Namun demikian, Budisatrio menekankan bahwa seluruh proses uji klinis harus dijalankan dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi. DPR, khususnya Komisi IX, akan mengawal ketat tahapan ini agar sesuai dengan standar administratif dan etik.

BPOM Resmi Berikan Izin Uji Klinis Fase 3

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, memastikan bahwa persetujuan uji klinis fase 3 ini diberikan setelah melalui evaluasi ilmiah ketat oleh Komite Nasional Evaluasi Obat yang melibatkan sejumlah profesor ahli dari universitas terkemuka seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.

Persetujuan ini diumumkan usai kunjungan Senior CMC Advisor dari Bill Gates Foundation ke BPOM pada 15 Mei 2025.

Taruna menegaskan, keputusan BPOM merupakan hasil evaluasi independen dan menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan dan kualitas vaksin yang diuji di Indonesia.