Breaking News :
KanalLogoLogo
Rabu, 28 Mei 2025

Sosial

Mahasiswa FH UGM Gelar Doa Bersama untuk Argo, Korban Kecelakaan Maut BMW di Sleman

Mita BerlianaSelasa, 27 Mei 2025 08:23 WIB
Mahasiswa FH UGM Gelar Doa Bersama untuk Argo, Korban Kecelakaan Maut BMW di Sleman

Mahasiswa FH UGM Gelar Doa Bersama untuk Argo

ratecard

Sleman – Suasana haru menyelimuti kompleks Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) pada Senin (26/5/2025) malam. Puluhan mahasiswa dan sivitas akademika berkumpul di depan patung Dewi Keadilan untuk menggelar acara tabur bunga dan doa bersama. Mereka datang untuk mengenang Argo Ericko Achfandi (19), mahasiswa FH UGM yang tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman, Sabtu (24/5) dini hari.  

Argo meninggal dunia di tempat kejadian setelah motor Vario yang ditumpanginya ditabrak mobil BMW yang dikemudikan Christiano (21), mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM. Kepergian Argo yang begitu mendadak meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekan seangkatannya di FH UGM.  

Ahmad Ridha Palakka (19), teman satu angkatan sekaligus sesama mahasiswa asal Jakarta, tak menyangka kejadian tragis ini menimpa Argo. "Hari ini kami mengenang kematian teman kami, teman saya, teman seangkatan kami dari angkatan 2024. Argo itu anak yang baik," ujar Ridha dengan suara bergetar.  

Ridha mengungkapkan betapa terkejutnya ia mendengar kabar meninggalnya Argo. Baginya, Argo adalah teman pertama yang ia kenal saat baru memasuki dunia perkuliahan di FH UGM. "Saya nggak nyangka, saya sangat terkejut. Saya tidak percaya teman saya yang pertama kali ketemu di FH ini, yang pernah makan gudeg bareng sebagai sesama anak Jakarta, tiba-tiba pergi begitu saja," kenang Ridha.  

Perasaan yang sama juga diungkapkan Anastasya Shifa Abigeil, teman dekat Argo. Shifa mengaku masih tidak percaya dengan kepergian Argo yang begitu cepat. "Beberapa jam sebelum kejadian, di grup WhatsApp Argo masih sempat merespons chat dan mengirim foto. Jadi berita ini terasa seperti bohong," ucap Shifa dengan mata berkaca-kaca.  

Acara malam itu menjadi momen bagi seluruh teman dan kolega Argo untuk bersama-sama mendoakan almarhum. "Kami berkumpul untuk berdoa bersama-sama untuk Argo, kemudian saling berbagi cerita tentang hal-hal baik yang Argo tinggalkan. Kami juga melakukan tabur bunga sebagai bentuk penghormatan terakhir," jelas Shifa.  

Di balik duka yang mendalam, teman-teman Argo menyuarakan tuntutan keadilan. Mereka meminta kampus dan aparat penegak hukum serius menangani kasus ini. "Pelaku harus mendapat tindakan sebagaimana mestinya, dan Argo harus mendapat keadilan," tegas Shifa.  

Pernyataan serupa disampaikan Ridha yang menegaskan komitmen mereka sebagai mahasiswa hukum. "Argo merupakan mahasiswa Fakultas Hukum dan kami tidak akan membiarkan hukum mengecewakan kami. Kami menuntut keadilan seadil-adilnya," ujar Ridha dengan penuh keyakinan.  

Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 02.30 WIB di Jalan Palagan, Ngaglik. Menurut laporan polisi, BMW yang dikemudikan Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan menabrak motor Vario yang ditumpangi Argo dari belakang. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada bekas pengereman dari mobil BMW sebelum terjadi tabrakan.  

Hingga berita ini diturunkan, Polresta Sleman masih terus melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. Sementara itu, pihak UGM melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat, dan Alumni menyatakan telah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.  

"Kami meminta semua pihak menghormati proses hukum yang sedang berjalan. UGM akan memberikan pendampingan hukum yang diperlukan," ujar perwakilan UGM dalam pernyataan resminya.  

Di luar proses hukum, kepergian Argo meninggalkan kenangan mendalam bagi mereka yang pernah berinteraksi dengannya. Banyak yang mengenang Argo sebagai pribadi yang ceria, ramah, dan selalu siap membantu teman-temannya.  

"Argo itu orangnya sangat perhatian. Dia selalu yang pertama menanyakan kabar jika ada teman yang tidak masuk kuliah," kenang salah seorang teman sekelasnya.  

Acara doa bersama dan tabur bunga malam itu ditutup dengan pembacaan puisi dan penyalaan lilin sebagai simbol penghormatan terakhir untuk Argo. Para peserta kemudian bergantian menaburkan bunga di sekitar patung Dewi Keadilan, simbol yang kini terasa sangat bermakna bagi mereka yang mendambakan keadilan untuk Argo.  

Tragedi kecelakaan ini tidak hanya menyisakan duka bagi keluarga dan teman-teman Argo, tetapi juga menjadi peringatan tentang pentingnya keselamatan berkendara. Semoga proses hukum yang berjalan dapat memberikan keadilan yang sebenar-benarnya bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.

Pilihan Untukmu