
Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Indonesia untuk kunjungan resmi selama dua hari, yang dimulai dengan pertemuan bilateral bersama Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/5). Kunjungan ini menandai komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan strategis, terutama di bidang pertahanan dan ekonomi.
Kedatangan Macron disambut dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Setelah upacara penyambutan, kedua pemimpin menggelar pertemuan tertutup yang membahas berbagai isu strategis, termasuk kerja sama pertahanan, investasi, dan diplomasi global. Menurut sumber pemerintah, sejumlah menteri dari kedua negara juga akan menandatangani kesepakatan terkait pengadaan alutsista (alat utama sistem senjata) dan transfer teknologi pertahanan.
Macron, yang tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pada Selasa (27/5) malam, mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali ke Indonesia.
"Saya senang berada di sini, negara kalian sangat indah. Saya masih ingat pertemuan dengan Presiden Jokowi dua tahun lalu di Bali, dan sekarang saya bersama istri serta delegasi kami sangat antusias berada di Indonesia," ujarnya saat tiba di Jakarta.
Dalam pernyataannya, Macron menyebut Indonesia sebagai mitra penting Prancis di kawasan Asia Tenggara.
"Saya sangat bersemangat bertemu kembali dengan saudara saya, Presiden Prabowo. Dia adalah sahabat baik saya, dan hubungan antara Prancis dan Indonesia sangat strategis serta bersahabat," tambahnya.
Pertemuan ini menjadi momentum penting setelah sebelumnya kedua pemimpin bertemu di Paris pada awal tahun ini. Prabowo saat itu membahas pembelian pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpène sebagai bagian dari modernisasi pertahanan Indonesia.
Setelah pertemuan di Jakarta, Macron akan melanjutkan perjalanan ke Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (29/5/2025). Ia dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) untuk melihat potensi kerja sama pendidikan militer antara kedua negara.
Selain itu, Prabowo akan mengajak Macron berwisata ke Candi Borobudur, salah satu warisan budaya dunia yang menjadi ikon Indonesia.
Kunjungan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di sektor pariwisata dan kebudayaan. Prancis merupakan salah satu sumber wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia, dan pertemuan ini bisa menjadi ajang promosi destinasi baru bagi wisatawan Eropa.
Pertemuan antara Prabowo dan Macron tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Dengan penandatanganan kerja sama pertahanan, Indonesia berpeluang mendapatkan akses teknologi mutakhir sekaligus meningkatkan kapasitas industri pertahanan dalam negeri.
Di sisi lain, Prancis dapat memperluas pasar alutsista dan investasinya di Indonesia, terutama di sektor infrastruktur dan energi terbarukan. Kedua negara juga berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan stabilitas keamanan regional.