Singapore - Perjalanan wakil Indonesia di Singapore Open 2025 mengalami pasang surut setelah babak 16 besar yang digelar di Singapore Indoor Stadium, Kallang, pada Kamis (29/5). Dari lima wakil yang turun, hanya dua yang berhasil melaju ke babak perempat final, sementara tiga lainnya terpaksa angkat koper lebih awal. Hasil ini memberikan tantangan tersendiri bagi kontingen Merah Putih dalam turnamen BWF World Tour Super 750 tersebut.
Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi salah satu yang berhasil melewati rintangan dengan kemenangan ketat atas pasangan Thailand, Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh. Duet andalan Indonesia ini menutup pertandingan dengan skor 22-20, 22-20 dalam dua gim sengit.
"Laga hari ini tidak mudah karena lawan kami sangat ulet dan sulit dikalahkan," ujar Fajar dalam rilis PBSI. Ia mengaku memanfaatkan kondisi Dechapol yang tampak kelelahan setelah sebelumnya bermain di sektor ganda campuran. Selain itu, kondisi lapangan yang berangin membuat mereka memilih untuk bermain agresif dan menghindari reli panjang.
Kejutan positif datang dari sektor ganda campuran, di mana pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu tampil memukau pada debut mereka di level BWF World Tour Super 750. Mereka sukses mengalahkan wakil Thailand, Pakkapon Teeraratsakul/Phataimas Muenwong, dengan skor dominan 21-12, 21-12. Kemenangan ini menjadi modal berharga bagi Jafar/Felisha sebelum menghadapi tantangan berat di perempat final melawan unggulan keempat asal China, Guo Xin Wa/Chen Fang Hui, yang sebelumnya menyingkirkan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja.
Sayangnya, tidak semua wakil Indonesia mampu bertahan. Jonatan Christie, yang diandalkan di sektor tunggal putra, harus menyerah dari pebulutangkis Malaysia, Leong Jun Hao, dalam dua gim langsung 16-21, 19-21. Kekalahan ini menjadi catatan kurang baik bagi Jojo, yang tampak belum konsisten dalam beberapa turnamen terakhir. Hasil ini tentu menjadi bahan evaluasi menjelang turnamen besar berikutnya.
Selain Jonatan, dua pasangan Indonesia lainnya juga gagal melangkah lebih jauh. Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja takluk dari pasangan China Guo Xin Wa/Chen Fang Hui dengan skor 16-21, 20-22. Sementara itu, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani harus mengakui keunggulan ganda putra India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dalam pertarungan tiga gim sengit 21-19, 16-21, 19-21.
Dengan hanya tersisa dua wakil, Fajar/Rian dan Jafar/Felisha kini menjadi tumpuan terakhir Indonesia untuk mempertahankan peluang meraih gelar di Singapore Open 2025. Keduanya akan menghadapi tantangan berat di babak perempat final yang digelar pada Jumat (30/5). Fajar/Rian dijadwalkan menghadapi pasangan China, Liang Wei Keng/Wang Chang, sementara Jafar/Felisha harus bersiap melawan Guo/Chen yang sedang dalam performa terbaik.
Hasil ini menjadi pengingat bahwa persaingan di level BWF World Tour Super 750 semakin ketat, dan Indonesia perlu terus meningkatkan konsistensi agar mampu bersaing dengan kekuatan utama dunia. Meski demikian, penampilan Jafar/Felisha memberikan secercah harapan bagi masa depan bulutangkis Indonesia, terutama di sektor ganda campuran yang sedang dalam proses regenerasi.
Tim bulutangkis Indonesia diharapkan dapat mengambil pelajaran dari Singapore Open 2025 untuk persiapan turnamen selanjutnya, termasuk kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia BWF dan Olimpiade 2025. Kinerja atlet-atlet muda seperti Jafar/Felisha menjadi sinyal positif bahwa Indonesia masih memiliki bakat-bakat potensial yang siap bersaing di level tertinggi.
