Breaking News :
KanalLogoLogo
Sabtu, 31 Mei 2025

Edukasi

Kebijakan AS Tangguhkan Visa Pelajar, Wamen Stella Siapkan Dua Alternatif untuk Mahasiswa Indonesia

Mita BerlianaJumat, 30 Mei 2025 03:31 WIB
Kebijakan AS Tangguhkan Visa Pelajar, Wamen Stella Siapkan Dua Alternatif untuk Mahasiswa Indonesia

Wamen Stella

ratecard

JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendikti) Stella Christie memberikan tanggapan resmi terhadap keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang menghentikan sementara proses pengajuan visa pertukaran pelajar dan pengunjung dengan kategori visa F, M, dan J. Kebijakan yang diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio ini langsung direspons oleh pemerintah Indonesia melalui langkah-langkah antisipatif untuk melindungi kepentingan pelajar Indonesia.  

Dalam keterangan video yang diunggah akun resmi Kementerian Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Kemdiksaintek) pada Kamis (29/5), Stella Christie mengimbau warga Indonesia yang saat ini berada di Amerika Serikat dengan visa studi untuk tidak melakukan perjalanan keluar wilayah AS hingga ada kepastian lebih lanjut. "Bagi adik-adik dan rekan-rekan yang sudah berada di AS dengan visa F, M, atau J, kami merekomendasikan untuk tetap berada di sana sambil menunggu perkembangan kebijakan ini," jelas Stella.  

Kebijakan penangguhan visa pelajar oleh AS ini dipandang sebagai tantangan serius bagi mahasiswa Indonesia yang berencana melanjutkan studi di negara tersebut. Menyikapi hal ini, Kemdiktisaintek telah mengambil langkah strategis untuk memastikan kelangsungan studi para pelajar. Stella menegaskan bahwa pihaknya sedang bekerja keras untuk memberikan solusi terbaik, terutama bagi mereka yang telah menerima letter of acceptance (LoA) atau beasiswa dari kampus-kampus di AS.  

Salah satu langkah konkret yang sedang ditempuh adalah menjajaki peluang studi di perguruan tinggi unggulan di negara-negara lain sebagai alternatif. "Kami sedang mengidentifikasi berbagai opsi di negara yang masih membuka pintu bagi mahasiswa internasional, sehingga hak pendidikan anak-anak Indonesia tetap terjamin," ujar Stella. Selain itu, Kemdiktisaintek juga membuka opsi bagi pelajar untuk melanjutkan studi di kampus-kampus terbaik dalam negeri.  

Upaya ini dilakukan di bawah koordinasi Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, yang memastikan bahwa kualitas pendidikan tinggi di Indonesia terus ditingkatkan untuk menampung kebutuhan mahasiswa yang terdampak kebijakan AS. "Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dan memastikan tidak ada satupun pelajar Indonesia yang kehilangan kesempatan studi akibat kebijakan ini," tambah Stella.  

Kemdiktisaintek juga sedang berkoordinasi dengan berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri untuk memfasilitasi proses transfer kredit atau penerimaan mahasiswa baru. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi ribuan pelajar Indonesia yang telah mempersiapkan diri untuk studi di AS.  

Sementara itu, bagi pelajar yang sudah berada di AS, pemerintah melalui Kedutaan Besar RI di Washington DC terus memantau perkembangan dan siap memberikan pendampingan hukum jika diperlukan. Pelajar diimbau untuk tetap tenang dan selalu memeriksa informasi terbaru melalui kanal resmi Kemdiktisaintek dan KBRI Washington.  

Kebijakan penangguhan visa pelajar AS ini merupakan bagian dari perubahan kebijakan imigrasi di bawah pemerintahan baru Amerika Serikat. Meskipun belum ada kejelasan mengenai berapa lama penangguhan ini akan berlaku, pemerintah Indonesia memastikan akan terus memperjuangkan hak pendidikan warganya melalui berbagai jalur diplomasi dan alternatif solusi.  

Dengan dua opsi yang disiapkan - baik melalui penjajakan perguruan tinggi di negara lain maupun penguatan sistem pendidikan dalam negeri - Kemdiktisaintek berharap dapat meminimalisir dampak negatif dari kebijakan AS tersebut. Langkah proaktif ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepastian bagi seluruh pelajar Indonesia yang bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan tinggi di luar negeri.

Pilihan Untukmu