JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menyatakan seluruh kader partai masih menginginkan Megawati Soekarnoputri tetap memimpin partai sebagai ketua umum. Pernyataan ini disampaikan usai Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila pada Minggu (1/6) di Jakarta. Menurut Djarot, kongres partai yang akan digelar tahun ini hanya bersifat formalitas untuk mengukuhkan kembali Megawati sebagai ketua umum periode 2025-2030.
"Selalu saya sampaikan bahwa arus bawah ya itu menghendaki ketua umum tetap Ibu Megawati Soekarnoputri, sehingga kongres tinggal mengukuhkan beliau sebagai ketua umum," ujar Djarot. Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak akan ada pergantian pucuk pimpinan di tubuh partai berlambang banteng gemuruh itu.
Mengenai susunan kepengurusan partai untuk periode mendatang, Djarot menegaskan hal tersebut sepenuhnya menjadi hak prerogatif Megawati. Mekanisme ini sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PDI-P yang berlaku. "Diberikan kewenangan penuh untuk menyusun kepengurusan DPP periode 2025-2030. Jadi tunggu saja," jelas mantan Wali Kota Jakarta Timur ini.
Meski demikian, Djarot belum dapat memastikan jadwal pelaksanaan kongres. Menurutnya, keputusan waktu pelaksanaan sepenuhnya berada di tangan Megawati sebagai ketua umum. "Kongres tunggu keputusan ketua umum, karena anggaran dasar dan anggaran rumah tangga itu menyebutkan bahwa yang menentukan kapan kongres dilaksanakan adalah ketua umum," tegas Djarot.
Sebelumnya, PDI-P sempat merencanakan kongres akan digelar pada April 2025, namun ditunda karena berbagai pertimbangan. Ketua DPP PDI-P Puan Maharani telah memastikan bahwa kongres tetap akan dilaksanakan pada tahun ini, meski jadwal pastinya belum diumumkan. "Pada waktunya tentu akan diumumkan. Sabar, cukup ya," kata Puan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5).
Dukungan terhadap Megawati sebagai ketua umum kembali mengemuka dalam peringatan Hari Lahir Pancasila. Sejumlah kader PDI-P secara simbolis menyatakan kesetiaan kepada putri Proklamator Bung Karno tersebut. Hal ini sekaligus menepis berbagai spekulasi tentang kemungkinan pergantian kepemimpinan di tubuh partai yang saat ini menjadi salah satu kekuatan politik terbesar di Indonesia.
PDI-P sendiri telah dipimpin Megawati sejak tahun 1999, menjadikannya salah satu pemimpin partai terlama dalam sejarah politik Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, PDI-P berhasil memenangkan tiga pemilihan presiden dan tetap menjadi partai dengan suara terbanyak dalam beberapa pemilu terakhir.
Para pengamat politik menilai pengukuhan kembali Megawati sebagai ketua umum akan menjaga stabilitas internal partai, sekaligus mempertahankan elektabilitas PDI-P sebagai salah satu kekuatan utama dalam peta politik nasional. Namun di sisi lain, ada juga yang mempertanyakan sampai kepada regenerasi kepemimpinan akan dilakukan di partai yang telah dipimpin oleh satu sosok selama lebih dari dua dekade ini.
Sementara itu, publik masih menunggu pengumuman resmi dari PDI-P mengenai jadwal pasti pelaksanaan kongres serta susunan kepengurusan baru yang akan memimpin partai untuk lima tahun ke depan. Yang pasti, sesuai dengan tradisi dan AD/ART partai, semua keputusan penting tersebut sepenuhnya berada di tangan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
