Breaking News :
KanalLogoLogo
Selasa, 03 Juni 2025

Sosial

Ratusan Warga Berebut Gunungan Lima Hasil Bumi di Makam Bung Karno untuk Raih Berkah

Mita BerlianaMinggu, 01 Juni 2025 22:41 WIB
Ratusan Warga Berebut Gunungan Lima Hasil Bumi di Makam Bung Karno untuk Raih Berkah

warga berebut gunungan lima

ratecard

BLITAR - Ratusan warga memadati kawasan Makam Bung Karno di Kota Blitar pada Minggu (1/6) untuk mengikuti tradisi berebut Gunungan Lima hasil bumi. Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila ini berlangsung meriah, dengan warga berharap mendapatkan berkah dari hasil bumi yang diperebutkan.  

Sejak pagi hari, pelataran Makam Bung Karno sudah dipenuhi warga yang menunggu kedatangan Gunungan Lima. Gunungan tersebut sebelumnya diarak dari Alun-alun Kota Blitar menuju makam Proklamator Indonesia itu. Gunungan Lima terdiri dari berbagai hasil pertanian seperti padi, terong, kubis, kacang panjang, tomat, cabai, dan wortel yang disusun secara tradisional.  

Setibanya di makam, Gunungan Lima dibawa masuk ke area pusara Bung Karno untuk didoakan terlebih dahulu. Setelah prosesi doa selesai, gunungan kemudian dibawa keluar ke pelataran makam untuk diperebutkan oleh warga. Begitu gunungan dibawa keluar, ratusan warga langsung berebut mengambil hasil bumi yang ada. Dalam waktu singkat, lima gunungan yang disediakan pun habis tak tersisa.  

Hartatik, salah seorang pengunjung yang datang dari Nganjuk, mengaku sudah tiga kali mengikuti tradisi ini. Ia sengaja datang bersama rombongan untuk menyaksikan dan ikut serta dalam rebutan Gunungan Lima.

"Saya dapat padi dari hasil rebutan tadi. Rencananya sebagian akan saya simpan di rumah dan sebagian lagi akan saya tanam di sawah, semoga hasilnya melimpah," ujar Hartatik penuh harap.  

Pengalaman serupa diungkapkan oleh Mintarti, warga Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar. Perempuan yang mengaku rutin mengikuti tradisi ini setiap tahun itu berhasil mendapatkan sayuran dari hasil rebutan.

"Sayuran ini akan kami masak untuk dimakan bersama keluarga. Semoga membawa berkah dan kemakmuran bagi kami," kata Mintarti.  

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Blitar, Edy Wasono, kirab Gunungan Lima merupakan bagian dari acara Grebeg Pancasila yang digelar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila. Rangkaian acara dimulai sejak Sabtu (31/55) malam dengan Kirab Pancasila, Pawai Lentera, dan Malam Renungan Pancasila. Pada Minggu pagi dilanjutkan dengan upacara Hari Lahir Pancasila di Alun-alun Kota Blitar, kemudian Kirab Gunungan Lima dan Kenduri Pancasila di Makam Bung Karno.  

Tradisi berebut Gunungan Lima di Makam Bung Karno telah menjadi agenda tahunan yang selalu dinantikan warga. Bagi masyarakat setempat, hasil bumi dari gunungan diyakini membawa berkah dan kemakmuran. Tidak hanya warga Blitar, tradisi ini juga menarik minat wisatawan dari berbagai daerah, seperti terlihat dari kehadiran Hartatik yang datang khusus dari Nganjuk.  

Kegiatan ini tidak hanya memiliki nilai spiritual, tetapi juga menjadi bentuk pelestarian budaya dan penghormatan terhadap Bung Karno sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia. Melalui tradisi semacam ini, nilai-nilai Pancasila dan semangat persatuan terus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.  

Pemerintah Kota Blitar melalui Disbudpar berkomitmen untuk terus memelihara dan mengembangkan tradisi-tradisi budaya yang menjadi ciri khas daerah. Edy Wasono menegaskan bahwa kegiatan seperti Grebeg Pancasila dan rebutan Gunungan Lima akan terus dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya Kota Blitar yang dikenal sebagai Kota Patria.  

Antusiasme warga dalam mengikuti tradisi ini menunjukkan betapa kuatnya akar budaya masyarakat Blitar dan sekitarnya. Kegiatan yang sarat dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong ini diharapkan dapat terus dilaksanakan dari tahun ke tahun, sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya yang mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Kota Blitar.

Pilihan Untukmu