Breaking News :
KanalLogoLogo
Kamis, 05 Juni 2025

Sosial

Sidak Hewan Kurban di Blitar Ungkap Penemuan Sapi Terjangkit LSD dan Kambing Berpenyakit Cacing

Mita BerlianaSelasa, 03 Juni 2025 15:00 WIB
Sidak Hewan Kurban di Blitar Ungkap Penemuan Sapi Terjangkit LSD dan Kambing Berpenyakit Cacing

sidak hewan kurban di blitar

ratecard

BLITAR - Kota Blitar, Jawa Timur, baru-baru ini menjadi sorotan setelah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat melakukan inspeksi mendadak atau sidak terhadap hewan kurban di Pasar Hewan Dimoro. Dalam sidak yang dilaksanakan pada Selasa, 3 Juni 2025, petugas menemukan adanya satu ekor sapi yang terjangkit penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan lima belas ekor kambing yang menunjukkan gejala penyakit cacing. Penemuan ini memicu langkah cepat dari otoritas terkait guna mencegah penyebaran penyakit menjelang Hari Raya Idul Adha 2025.

Kepala DKPP Kota Blitar, Dewi Masitoh, menjelaskan bahwa sapi yang terjangkit LSD tersebut diketahui berasal dari luar wilayah Kota Blitar. Menindaklanjuti penemuan ini, petugas DKPP langsung memerintahkan pemilik sapi untuk segera membawa pulang hewan tersebut dari pasar. Langkah sterilisasi juga segera dilakukan pada lokasi dan mobil yang sempat digunakan untuk mengangkut sapi guna memastikan tidak ada virus yang tertinggal dan berpotensi menyebar ke hewan lain.

"Lokasi dan mobil yang ditempati sapi juga langsung kami sterilkan dengan disinfektan," tegas Dewi, menekankan pentingnya respons cepat dalam penanganan kasus penyakit menular pada hewan ternak.

Selain sapi yang mengidap LSD, tim DKPP juga menemukan 15 ekor kambing yang didiagnosis menderita penyakit cacing. Berbeda dengan penanganan sapi LSD yang harus dikeluarkan dari pasar, kambing-kambing yang terkena penyakit cacing ini diberikan penanganan medis di tempat. Petugas segera memberikan obat cacing kepada hewan-hewan tersebut. Dewi juga menyebutkan bahwa di samping penyakit cacing, ditemukan pula beberapa kasus penyakit non-infeksius pada kambing, seperti luka-luka biasa, yang juga diberikan penanganan seperlunya.

Meskipun adanya temuan penyakit, Dewi Masitoh memastikan bahwa kebutuhan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2025 di Kota Blitar sejauh ini masih tergolong aman. Mengacu pada data Hari Raya Idul Adha tahun sebelumnya, yakni 2024, jumlah hewan kurban yang dipotong di Kota Blitar mencapai 571 ekor sapi dan 1.142 ekor kambing.

"Untuk stok hewan kurban aman. Harapannya, tahun ini, hewan kurban yang dipotong di Kota Blitar naik," ujarnya, menunjukkan optimisme terhadap peningkatan jumlah hewan kurban yang akan disembelih pada perayaan tahun ini.

Di sisi lain, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, atau yang akrab disapa Mas Ibin, mengomentari perihal harga hewan kurban di wilayahnya. Menurut Mas Ibin, harga hewan kurban di Kota Blitar masih relatif terjangkau bagi masyarakat. Untuk seekor kambing yang sudah siap untuk kurban, harganya diperkirakan berkisar antara Rp 2,5 juta hingga Rp 3,5 juta. Sementara itu, untuk sapi yang siap dijadikan hewan kurban, harganya berada di kisaran Rp 18 juta hingga Rp 25 juta.

"Harga hewan kurban di Kota Blitar masih relatif terjangkau," kata Mas Ibin. Ia juga mengajak masyarakat yang berencana untuk berkurban agar mencari sapi dan kambing di Pasar Hewan Dimoro, yang dianggap sebagai pusat penyedia hewan kurban yang terpercaya di Kota Blitar.

Namun, di tengah optimisme pemerintah kota, para pedagang hewan kurban justru merasakan adanya kenaikan harga. Bambang, salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Dimoro, mengungkapkan bahwa harga sapi memang mengalami peningkatan menjelang Hari Raya Idul Adha 2025. Menurutnya, kenaikan harga ini berkisar sekitar Rp 2 juta per ekor. Sebagai contoh, sapi yang semula dihargai Rp 18 juta, kini telah naik menjadi sekitar Rp 20 juta.

"Harga sapi naik. Kenaikannya sekitar Rp 2 juta per ekor," ungkap Bambang, membenarkan adanya pergeseran harga di pasar.

Penemuan kasus LSD dan penyakit cacing pada hewan kurban ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih hewan kurban. Pemeriksaan kesehatan hewan secara menyeluruh oleh dokter hewan atau petugas yang berwenang menjadi kunci untuk memastikan hewan yang akan dikurbankan memenuhi syarat syariat Islam dan juga sehat serta aman untuk dikonsumsi. Upaya sidak seperti yang dilakukan DKPP Kota Blitar diharapkan dapat terus berlanjut dan ditingkatkan guna menjamin kualitas dan kesehatan hewan kurban yang beredar di pasaran.

Pilihan Untukmu