IKN - Di tengah deru mesin dan dinamika pembangunan yang tak henti, Ibu Kota Nusantara (IKN) menyisihkan waktu untuk merenung dan bersyukur. Pada Jumat, 6 Juni 2025, Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono memimpin perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 H di Plaza Seremoni, tepatnya di Lapangan Sentra Massa. Lokasi yang biasanya dipadati aktivitas konstruksi itu pagi itu berubah menjadi ruang sakral, dipenuhi khidmat dan kekhusyukan.  

Basuki Hadimuljono dalam sambutannya menegaskan bahwa IKN bukan sekadar proyek fisik berupa gedung-gedung megah dan infrastruktur canggih. Lebih dari itu, ia adalah rumah bagi nilai-nilai kemanusiaan, tempat jiwa-jiwa saling terhubung dalam semangat kebersamaan. "Pagi ini, di tengah pembangunan yang bergemuruh dan harapan yang terus tumbuh, kami hentikan langkah sejenak. Bersujud dalam syukur, menyatu dalam doa, dan merasakan kedamaian dalam kebersamaan," ujarnya.  

Perayaan Idul Adha di IKN tahun ini memiliki makna khusus. Di tanah yang sedang dibentuk menjadi pusat peradaban baru, nilai-nilai pengorbanan, keikhlasan, dan kepedulian yang diajarkan dalam perayaan ini menjadi fondasi moral bagi seluruh pihak yang terlibat. Baik pekerja, perencana, maupun masyarakat yang akan menghuni IKN di masa depan diajak untuk memulai perjalanan ini dengan hati yang lapang dan niat yang tulus.  

"Idul Adha mengajarkan kita tentang esensi pengorbanan. Di IKN, setiap langkah pembangunan adalah bentuk pengorbanan untuk mewujudkan mimpi bersama," tambah Basuki. Ia juga menyampaikan ucapan selamat hari raya, "Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H. Semoga keberkahan senantiasa menyertai setiap langkah kita."  

Momen Idul Adha di Plaza Seremoni IKN ini menjadi pengingat penting bahwa di balik kemegahan proyek fisik, ada dimensi spiritual dan sosial yang tidak boleh dilupakan. Pembangunan sebuah ibu kota baru tidak hanya tentang beton dan baja, tetapi juga tentang membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai luhur.  

Kehadiran Lapangan Sentra Massa sebagai tempat shalat Id juga menandai transformasi ruang publik di IKN. Tempat yang biasanya menjadi pusat aktivitas fisik itu hari ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya manusia dalam doa dan refleksi. Hal ini sejalan dengan visi IKN sebagai kota yang tidak hanya modern, tetapi juga manusiawi dan berkelanjutan.  

Perayaan ini juga dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan IKN, mulai dari pekerja lapangan, insinyur, hingga pejabat pemerintah. Mereka bersama-sama menunaikan shalat Id dan mendengarkan khutbah yang menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kebersamaan dalam setiap tahap pembangunan.  

Selain sebagai momen religius, Idul Adha di IKN juga menjadi ajang silaturahmi. Usai shalat, warga dan pekerja berbaur dalam suasana akrab, saling berbagi makanan dan cerita. Kegiatan ini memperkuat ikatan sosial di antara mereka yang kelak akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di ibu kota baru ini.  

Pembangunan IKN sebagai ibu kota baru Indonesia memang masih dalam tahap awal. Namun, perayaan Idul Adha kali ini menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual dan sosial sudah ditanamkan sejak dini. Hal ini penting untuk memastikan bahwa IKN tidak hanya menjadi kota yang maju secara infrastruktur, tetapi juga kaya akan nilai-nilai kemanusiaan.  

Ke depan, Otorita IKN berencana menjadikan momen-momen keagamaan seperti ini sebagai bagian dari kalender tetap aktivitas di IKN. Tujuannya adalah untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan fisik dan pengembangan karakter masyarakat. Dengan demikian, IKN diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam memadukan modernitas dan nilai-nilai tradisional.  

Idul Adha 1446 H di IKN mungkin baru pertama kali dirayakan, tetapi ia telah meninggalkan kesan mendalam. Perayaan ini bukan hanya tentang ritual keagamaan, melainkan juga tentang komitmen bersama untuk membangun peradaban baru yang berakar pada nilai-nilai luhur. Sebuah awal yang penuh makna untuk perjalanan panjang IKN ke depannya.