
TULUNGAGUNG - Ribuan pengunjung memadati Festival Balon Udara Bhayangkara 2025 yang digelar di Lapangan Desa Notorejo, Kecamatan Gondang, Tulungagung pada Minggu (8/6). Acara yang bertujuan memberikan wadah aman bagi tradisi menerbangkan balon ini mencatat jumlah pengunjung mencapai 10.000 orang, jauh melampaui perkiraan awal panitia sebanyak 1.000-2.000 pengunjung.
Festival ini menampilkan puluhan balon udara berukuran besar dengan berbagai corak, diikuti oleh 19 peserta lokal Tulungagung, satu peserta dari Trenggalek, serta 20 balon dari Wonosobo, Jawa Tengah. Taat Resdi selaku panitia menyatakan festival ini tidak hanya bertujuan membangkitkan pariwisata tetapi juga menggerakkan perekonomian UMKM lokal. "Jumlah UMKM yang terlibat meningkat signifikan dari 30 menjadi 250 stand," ujarnya.
Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. "Kegiatannya luar biasa dan kami berharap bisa menjadi agenda rutin tahunan," ujar Gatut. Ia menambahkan festival ini sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi praktik pelepasan balon liar yang berpotensi membahayakan penerbangan dan menyebabkan kebakaran.
Meski sempat terkendala hujan singkat setelah proses pengasapan balon yang menyebabkan beberapa balon tidak bisa terbang sempurna, antusiasme masyarakat tetap tinggi. Beberapa balon yang digunakan merupakan balon bekas perayaan Idul Fitri. "Persiapannya sederhana karena menggunakan balon Lebaran kemarin," ujar Muhammad Ismail, salah satu peserta.
Keramaian festival menyebabkan kemacetan di sejumlah jalan sekitar lokasi. Banyak pengunjung yang sudah datang sejak sebelum subuh untuk menyaksikan acara ini. Panitia berharap tahun depan festival bisa digelar kembali dengan cuaca yang lebih mendukung sehingga seluruh balon dapat terbang dengan sempurna.