Breaking News :
KanalLogoLogo
Senin, 09 Juni 2025

Hukum

Masyarakat Pulau Gag Dukung Tambang Nikel, Pemerintah Diminta Tak Tutup Operasi PT Gag Nikel

Ima KarimahMinggu, 08 Juni 2025 18:19 WIB
Masyarakat Pulau Gag Dukung Tambang Nikel, Pemerintah Diminta Tak Tutup Operasi PT Gag Nikel

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan langsung di PT Gag Nikel pada Sabtu (7/6).

ratecard

RAJA AMPAT - Warga Pulau Gag di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, menyatakan dukungan penuh terhadap kelanjutan aktivitas tambang nikel PT Gag Nikel. Dalam kunjungan langsung Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada Sabtu (7/6), masyarakat menyampaikan bahwa kehadiran perusahaan justru memberi manfaat ekonomi dan tidak merusak lingkungan sekitar, seperti yang ramai diberitakan di media sosial.

"Aktivitas penangkapan ikan tetap lancar, air laut jernih, kualitas air juga baik," kata Fathah Abanovo (33), nelayan lokal. Ia menambahkan bahwa PT Gag Nikel membantu nelayan dengan pembelian hasil tangkapan dan penyediaan bahan bakar serta alat tangkap.

Lukman Harun (34), warga Pelugak yang juga berprofesi sebagai nelayan, menegaskan bahwa tidak ada perubahan mencolok terhadap kondisi perairan. "Ikan karang tetap ada, kualitasnya sama, tidak berkurang. Tidak ada yang aneh dengan air laut," katanya.

Menteri Bahlil, yang didampingi Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, menyatakan bahwa kunjungan ini dilakukan sebagai respons atas sorotan publik di media sosial terkait dugaan kerusakan lingkungan akibat tambang. "Kami harus mengecek langsung agar bisa objektif," ujarnya dalam konferensi pers di Sorong.

Gubernur Elisa Kambu menyebut bahwa video-video yang viral dan mengaitkan aktivitas tambang dengan pencemaran laut Raja Ampat kemungkinan tidak berasal dari Pulau Gag. “Kita pastikan itu bukan dari Gag, mungkin dari tempat lain,” tegasnya.

Baik Elisa maupun Orideko menekankan bahwa masyarakat Pulau Gag tidak menginginkan aktivitas pertambangan dihentikan. "Mereka menangis, memohon agar tambang tidak ditutup. Kalau masyarakat mau dilanjutkan, kenapa kita harus membuat mereka susah?" ujar Elisa.

Orideko juga menambahkan bahwa meski tambang memberikan manfaat, pengawasan tetap perlu diperkuat, terutama terkait analisis dampak lingkungan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga citra Raja Ampat sebagai kawasan wisata unggulan.

Kendati mendapat dukungan lokal, PT Gag Nikel saat ini tengah menjalani penghentian sementara operasional oleh Kementerian ESDM. Keputusan ini diambil setelah munculnya aduan terkait potensi kerusakan lingkungan di kawasan wisata Raja Ampat, yang selama ini dikenal sebagai salah satu ekosistem laut terkaya di dunia.

PT Gag Nikel sendiri merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII sejak 1998 dan saat ini berada di bawah kendali penuh PT ANTAM Tbk. melalui akuisisi saham dari APN Pty. Ltd. sejak 2008.

Kondisi ini menempatkan pemerintah dalam dilema antara menjaga keberlanjutan ekosistem Raja Ampat yang sensitif dan menjawab tuntutan kesejahteraan masyarakat lokal yang kini bergantung pada kehadiran tambang. Evaluasi teknis oleh tim inspektur tambang akan menjadi penentu nasib kelanjutan operasi perusahaan tersebut.

Pilihan Untukmu