JAKARTA - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Mochamad Irfan Yusuf menyatakan sedang ada pembahasan mengenai kemungkinan pengurangan kuota jemaah haji Indonesia hingga 50 persen untuk musim haji 1447 Hijriah atau tahun 2026. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuan dengan Deputi Menteri Haji Arab Saudi di Jeddah yang membahas evaluasi penyelenggaraan haji 2025 dan persiapan haji tahun depan.  

Irfan menjelaskan bahwa pihaknya saat ini masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait wacana tersebut. Ia juga menyebutkan bahwa BP Haji akan menerapkan sistem manajemen baru untuk penyelenggaraan haji 2026, seiring dengan peralihan tanggung jawab dari Kementerian Agama ke BP Haji.

Arab Saudi sendiri mengusulkan pembentukan satuan tugas bersama antara kedua negara untuk mempersiapkan haji 2026, dengan fokus pada akurasi data jemaah termasuk aspek kesehatan, akomodasi, transportasi, dan fasilitas lainnya.  

Beberapa kebijakan baru yang akan diterapkan meliputi pembatasan jumlah perusahaan penyelenggara haji maksimal dua syarikah, pengetatan standar kesehatan jemaah, pengawasan kualitas hotel dan makanan, serta ketentuan tempat pelaksanaan dam haji yang hanya boleh dilakukan di negara asal atau melalui perusahaan resmi yang ditunjuk Arab Saudi. Pelanggaran terhadap kebijakan ini akan dikenai sanksi sesuai peraturan yang berlaku.