JAKARTA - Pemerintah Turkiye secara resmi mengumumkan kesepakatan ekspor 48 unit jet tempur Kaan ke Indonesia. Presiden Recep Tayyip Erdogan menyampaikan kabar ini pada Rabu (11/6), sekaligus menyebut Indonesia sebagai "negara sahabat dan saudara".  

Dalam unggahan di platform X, Erdogan menulis, "Sebagai bagian dari perjanjian dengan Indonesia, sebanyak 48 Kaan akan diproduksi di Turkiye dan diekspor ke Indonesia." Nilai kontrak ini mencapai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp162 triliun) dengan jangka waktu produksi dan pengiriman selama sepuluh tahun.  

Kesepakatan ini tidak hanya mencakup pengadaan pesawat, tetapi juga transfer teknologi. Erdogan menambahkan bahwa kapabilitas industri dalam negeri Indonesia akan dilibatkan dalam proses produksi, meski tidak dijelaskan lebih rinci.  

Jet tempur Kaan dikembangkan oleh Turkish Aerospace Industries (TAI) dan pertama kali mengudara pada Februari 2024. Saat ini, pesawat ini masih menggunakan mesin yang sama dengan F-16, namun rencananya akan diganti dengan mesin produksi dalam negeri Turkiye di masa depan.  

Kesepakatan ini menjadi salah satu kontrak ekspor pertahanan terbesar Turkiye, yang pada 2024 mencatat pendapatan ekspor sektor pertahanan sebesar 7,1 miliar dolar AS (Rp115 triliun). Bagi Indonesia, kerja sama ini menandai diversifikasi sumber alutsista di luar pemasok tradisional seperti AS dan Rusia.  

Jet Kaan merupakan kebanggaan baru industri pertahanan Turkiye, yang sebelumnya dikenal melalui drone Bayraktar. Dengan kesepakatan ini, hubungan bilateral kedua negara di bidang pertahanan diperkirakan akan semakin menguat.