JAKARTA – Tiga masalah utama kesehatan yang paling banyak ditemukan adalah hipertensi, diabetes melitus, serta gangguan gigi dan mulut.

Program ini merupakan bagian dari Quick Win Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan peningkatan kualitas kesehatan melalui deteksi dini dan edukasi pencegahan.

Data Kemenkes per 12 Juni 2025 mencatat bahwa 1 dari 5 peserta mengalami hipertensi, 5,9% mengidap diabetes, dan 1 dari 2 memiliki masalah gigi. Obesitas sentral juga tinggi, terutama pada perempuan (50%) dan laki-laki (25%).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut ketiga penyakit itu sebagai faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke—penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Ia mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan diri. “Sehat itu investasi,” katanya.

Program CKG telah berjalan di 9.552 puskesmas di seluruh Indonesia, dengan partisipasi tertinggi dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Partisipasi perempuan (62,2%) juga jauh lebih tinggi dibanding laki-laki (37,7%).

Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas dr. Endang Sumiwi menyatakan bahwa target nasional 100 juta pemeriksaan bisa tercapai tahun ini, dengan tambahan 30–40 juta peserta dari masyarakat umum dan 50 juta siswa dari Program CKG Sekolah yang mulai Juli akan dilaksanakan di seluruh jenjang pendidikan.

CKG juga bersifat adaptif, disesuaikan dengan risiko individu. Pemeriksaan dasar seperti tekanan darah, gula darah, mata, telinga, dan kesehatan jiwa diberikan kepada semua peserta.

Masyarakat dapat mengikuti program ini di puskesmas atau mendaftar lewat aplikasi Satu Sehat Mobile.