SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berhasil mencegah aksi unjuk rasa yang rencananya digelar Forum Solidaritas Madura Indonesia (FSMI) terkait kebijakan penertiban juru parkir (jukir) liar. Setelah melakukan pertemuan dengan perwakilan FSMI pada Jumat (13/6), kedua pihak sepakat membatalkan rencana demonstrasi yang sedianya akan berlangsung di Balai Kota Surabaya.  

Eri menjelaskan bahwa kebijakan penertiban jukir liar bertujuan menegakkan aturan main yang jelas, khususnya soal penggunaan rompi perusahaan dan karcis parkir resmi. "Ketika dijelaskan secara gamblang, mereka akhirnya paham dan mendukung langkah kami," ujar Eri, Sabtu (14/6).  

Wali kota menekankan pentingnya dua aturan utama: jukir harus menggunakan karcis parkir resmi dan dilarang menarik uang parkir tanpa memberikan karcis. FSMI yang awalnya mempertanyakan kebijakan ini akhirnya memahami bahwa penertiban ini justru untuk menciptakan ketertiban dan keamanan bagi semua pihak.  

Eri mengajak seluruh warga Surabaya berani melaporkan oknum jukir yang melanggar aturan. Menurutnya, penertiban ini merupakan upaya mewujudkan Surabaya yang lebih tertib dan nyaman bagi semua kalangan. Dengan dibatalkannya rencana demo, Pemkot Surabaya dapat melanjutkan program penertiban jukir tanpa hambatan berarti.