YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah memfinalisasi pembentukan 45 Koperasi Merah Putih di tingkat kelurahan, yang dijadwalkan diluncurkan serentak pada 12 Juli 2025. Langkah ini diharapkan mendorong penguatan ekonomi lokal berbasis potensi dan kearifan masing-masing wilayah.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengatakan, saat ini 44 dari 45 kelurahan sudah siap, dan satu kelurahan lainnya masih melengkapi persyaratan. Ia optimistis seluruh koperasi yang dibentuk dapat memberi manfaat langsung dan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.

"Targetnya, semua koperasi ini berjalan optimal dan membawa dampak nyata bagi ekonomi lokal," ujar Wawan saat menandatangani kesepakatan pengharmonisasian Raperwal Koperasi Merah Putih, disaksikan oleh Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi, di Kelurahan Srimulyo, Bantul, Minggu (15/6).

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto Raharjo menjelaskan bahwa koperasi akan dikembangkan berdasarkan potensi khas tiap kelurahan, seperti batik, kuliner, pertanian, dan pariwisata. Setiap koperasi wajib memiliki tujuh unit usaha dasar, yaitu:

1. Klinik

2. Apotek

3. Toko sembako

4. Cold storage

5. Kantor koperasi

6. Unit simpan pinjam

7. Satu unit usaha berbasis potensi lokal

“Model ini mempermudah pengorganisasian usaha warga dan pembinaan koperasi di tingkat kelurahan,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi RI Budi Arie Setiadi menargetkan seluruh koperasi Merah Putih di wilayah DIY sudah terbentuk sepenuhnya sebelum akhir Juni 2025. Ia berharap program ini menjadi role model nasional dalam pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi desa/kelurahan.

Data Kementerian Koperasi RI per 15 Juni 2025 mencatat bahwa dari total koperasi di DIY, 404 koperasi (92,24%) telah memiliki badan hukum, dan 390 koperasi (89,04%) telah tercatat dalam sistem online nasional.