
PAMEKASAN - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan bantuan senilai Rp6,37 miliar kepada masyarakat Kabupaten Pamekasan, Minggu (15/6). Bantuan mencakup program bansos, tali asih pilar sosial, serta pemberdayaan masyarakat desa.
Penyaluran berlangsung di Pendopo Ronggosukowati dan menyasar sejumlah kelompok rentan, termasuk lansia, penyandang disabilitas, dan pelaku usaha mikro. Bantuan diberikan melalui tujuh program bansos prioritas, termasuk PKH Plus untuk 1.979 lansia dengan total Rp3,95 miliar, dan ASPD bagi 131 penyandang disabilitas senilai Rp471 juta. Dana dicairkan dalam empat tahap sepanjang tahun.
Selain itu, bantuan juga mencakup:
Kemiskinan Ekstrem: Rp571,5 juta untuk 381 penerima.
Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP PPKS Jawara): Rp105 juta untuk 35 orang.
KIP eks PPKS Jawara: Rp81 juta untuk 27 orang.
KIP KPM Jawara: Rp210 juta untuk 70 orang.
Setiap penerima KIP mendapatkan dana Rp3 juta per tahun sebagai modal usaha, untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan dan kelompok rentan melalui pendekatan pemberdayaan yang inklusif.
Di bidang pilar sosial, Pemprov Jatim juga memberikan tali asih senilai Rp722,4 juta kepada 197 orang yang terdiri dari SDM PKH Plus, Pendamping Disabilitas, TKSK, dan Tagana.
Sementara itu, untuk pemberdayaan desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jatim menyalurkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp974,8 juta. Bantuan ini mencakup:
Empat desa penerima pengembangan BUMDes: masing-masing Rp100 juta.
Empat desa dalam program Desa Berdaya: masing-masing Rp100 juta.
Dua desa untuk program Jatim Puspa: total Rp174,8 juta.
"Desa harus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kalau BUMDesa kuat dan warganya berdaya, maka pembangunan dari pinggiran bisa diwujudkan," kata Khofifah.
Gubernur berharap, bantuan ini menjadi stimulan yang efektif untuk meningkatkan taraf hidup, memperkuat ekonomi lokal, dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan inklusif di Madura, khususnya Pamekasan.