
JAKARTA – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus memperkuat penetrasi ke pasar wisatawan India dengan menggelar program Familiarization Trip (Fam Trip) bagi lima agen perjalanan asal India. Kegiatan promosi ini berlangsung pada 10–15 Juni 2025 di dua destinasi unggulan: Bali dan Jakarta.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan Fam Trip ini menyasar segmen strategis wisatawan India, seperti wedding, honeymoon, family, MICE, dan luxury travel. India dinilai sebagai pasar outbound potensial, dengan 710.688 wisatawan India berkunjung ke Indonesia pada 2024, rata-rata tinggal selama 7 hari, dan dikenal memiliki daya beli tinggi.
“Indonesia harus agresif agar bisa bersaing dengan Thailand, Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Fam Trip ini bagian dari promosi intensif ke pasar India yang berkembang cepat,” ujar Made.
Lima agen perjalanan yang mengikuti Fam Trip ini berasal dari Wovoyage, Pickyourtrail, R K Vacations, Outbound Marketing, dan Globeverse Vacations. Di Bali, mereka diajak mengeksplorasi destinasi budaya dan leisure seperti Goa Gajah, wahana ayunan dan coffee testing di Alas Harum, high tea di Omma Dayclub Tegenungan, pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu, hingga workshop melukis wayang dan membuat parfum bersama Avana Creatives.
Kegiatan ini juga bersinergi dengan Bali & Beyond Tourism Fair (BBTF) 2025 yang berlangsung di Bali International Convention Center (BICC) pada 11–13 Juni 2025, di mana para peserta Fam Trip turut hadir sebagai trade buyer.
Setelah Bali, para peserta melanjutkan perjalanan ke Jakarta untuk menikmati sisi modern dan multikultural ibu kota. Difasilitasi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, mereka menikmati wisata kuliner di Jalan Sabang, menyaksikan seni bela diri di Main Silat, hingga berkunjung ke Salihara Art Center.
Salah satu highlight wisata spiritual yang dikenalkan adalah Murugan Temple (Shri Sanathana Dharma Aalayam), kuil Hindu pertama di Jakarta yang menjadi simbol keberagaman. Peserta juga diajak mencoba MRT Jakarta dan merasakan atmosfer Car Free Day di kawasan Sudirman–Thamrin, yang merepresentasikan gaya hidup aktif masyarakat urban Indonesia.
Menurut Made dan Asdep Pemasaran Mancanegara I Kemenpar Dedi Ahmad Kurnia, India merupakan pasar yang bukan hanya besar secara jumlah, tetapi juga secara kualitas belanja wisatawan. Fam Trip menjadi sarana membangun jejaring dan membuka peluang pemasaran lebih luas ke pasar India.
“Ini strategi konkret untuk membangun persepsi bahwa Indonesia tak hanya indah, tapi juga siap secara infrastruktur dan layanan untuk menjamu wisatawan India,” ujar Dedi.