PONOROGO – Festival Reog Remaja (FRR) XXI dan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXX resmi menjadi ikon utama dalam Grebeg Suro 2025, yang digelar selama 10 hari mulai Rabu, 18 Juni 2025. Selama perhelatan ini, puluhan kontingen dari berbagai daerah menampilkan pertunjukan Reog setiap sore hingga malam hari.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, menyebut FRR diikuti 24 kontingen dan FNRP 41 kontingen. Tingginya antusiasme masyarakat terbukti dari tiket pertunjukan yang ludes terjual secara daring untuk beberapa hari penampilan.

Judha menyebut, status Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO berkontribusi besar dalam mendongkrak daya tarik acara ini. Suasana meriah pun tampak saat pendukung masing-masing kontingen meneriakkan yel-yel layaknya suporter sepak bola.

Festival ini juga kembali masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) selama empat tahun berturut-turut berkat dampaknya yang besar terhadap pelestarian seni budaya, pemberdayaan ekonomi lokal, dan sinergi pemerintah dengan komunitas seni.

Selain kompetisi utama yang memperebutkan Piala Suromenggolo (FRR) dan Piala Bergilir Presiden (FNRP), Pemkab Ponorogo juga menggelar lebih dari 30 side event yang melibatkan komunitas seni, pelaku UMKM, hingga penggiat hobi.

“Event ini memberikan triple down effect: menggerakkan sektor hotel, kuliner, parkir, hingga UMKM. Ini bukan hanya peristiwa budaya, tapi juga motor penggerak pariwisata dan perekonomian lokal,” pungkas Judha.