
MALANG - Kinerja industri perbankan di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mencatat pertumbuhan positif. Hingga April 2025, penyaluran kredit mencapai Rp106,69 triliun, naik sebesar Rp11,70 triliun atau 12,32% secara tahunan (YoY).
Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, menyampaikan bahwa industri perbankan tetap resilien di tengah tekanan perdagangan dan ketidakpastian geopolitik global. “Berdasarkan jenis penggunaannya, Kredit Investasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 20,07% YoY menjadi Rp28,79 triliun,” ujarnya.
Bank Umum Konvensional masih menjadi motor utama pertumbuhan kredit, yakni naik sebesar Rp10,94 triliun atau 12,51% YoY. Seiring pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan tren positif. Per April 2025, DPK tumbuh 1,40% secara year-to-date (YtD) atau 4,25% YoY menjadi Rp100,80 triliun.
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit terbesar disalurkan ke Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 20,26%, Industri Pengolahan 16,75%, dan Kepemilikan Rumah Tangga (termasuk Multiguna) sebesar 15,55%.
Adapun sektor-sektor yang menyumbang pertumbuhan kredit tertinggi, antara lain Perdagangan Besar dan Eceran tumbuh Rp1,99 triliun (10,16%), Konstruksi tumbuh Rp1,87 triliun (28,02%), Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk kredit multiguna) tumbuh Rp1,73 triliun (11,63%).
Mengenai kualitas kredit, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perbankan tercatat sebesar 2,71%, sedikit meningkat dari 2,57% pada Maret 2025, atau naik 0,26% YoY.