
UNGARAN - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menerapkan penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai pengganti elpiji di Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan, dari total 3.400 dapur MBG di Jateng, sebanyak 202 di antaranya telah beroperasi menggunakan CNG.
"Ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan swasembada energi melalui pemanfaatan energi terbarukan di Jawa Tengah," ujar Luthfi saat meninjau Dapur Mandiri Marwa di Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jumat (20/6). Ia menegaskan bahwa program ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, bukan mencari keuntungan pribadi.
Luthfi meminta PT Jateng Petro Energi (JPEN) sebagai BUMD Jateng untuk mengembangkan penggunaan CNG tidak hanya di dapur MBG, tetapi juga ke sektor rumah tangga dan usaha kecil. "JPEN harus bisa mandiri dalam penyediaan gas ini, terutama yang bersumber dari sumur energi di Grobogan dan Blora," tegasnya.
Direktur Utama PT JPEN Dwi Budi Sulistiana melaporkan, saat ini sudah ada empat titik MBG yang menggunakan CNG di Wonogiri dan Semarang dengan volume mencapai 4.800 m3 hingga Mei 2025. "Rencananya pada Juli 2025 akan dikembangkan ke 15 dapur MBG dan industri furniture di DIY dengan kapasitas 22.000 m3," jelas Dwi Budi.
Selain untuk dapur MBG, CNG juga telah digunakan oleh tujuh pelanggan komersial seperti hotel, restoran, dan catering dengan volume 7.000 m3. Luthfi berjanji akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk memperluas pemasaran CNG di Jawa Tengah.