BANDUNG - Sejumlah kepala daerah peserta retret gelombang kedua di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, dibuat kaget dengan budaya makan cepat ala militer yang diterapkan di kampus tersebut. Kejadian ini terjadi saat mereka menyantap makan siang di ruangan Menza (mess makan) bersama para praja.  

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, beberapa kepala daerah mengeluh karena makanan mereka belum habis disantap ketika lonceng tanda waktu makan habis sudah berbunyi. "Ada yang cerita kaget, makannya baru tiga perempat tiba-tiba lonceng sudah bunyi," kata Bima saat memberikan keterangan pers di Kampus IPDN, Minggu (22/6).  

Menurut Bima, para kepala daerah belum terbiasa dengan aturan ketat di IPDN yang membatasi waktu makan hanya selama dua lagu. "Tradisi di sini semua serba disiplin dan dikomando. Makan hanya dua lagu selesai. Tadi saya lihat meski sudah diulur waktunya, masih banyak yang belum selesai," jelasnya.  

Para peserta retret ini akan mengikuti kegiatan selama sepekan dengan peraturan yang sama seperti para praja IPDN. Bima pun meminta mereka untuk segera beradaptasi. "Ini jadi pelajaran, besok siang mereka harus menyesuaikan kecepatan makannya," ujar Bima.  

Selama retret, para kepala daerah hanya makan siang bersama praja, sementara sarapan dan makan malam dilakukan terpisah. Kegiatan ini diikuti 86 kepala daerah, meski dua orang dilaporkan absen tanpa keterangan.