
JAKARTA – Bank milik Pemprov DKI Jakarta resmi berganti nama menjadi Bank Jakarta dalam acara Hello Jakarta Fest 2025 di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan, Minggu (22/6). Gubernur Jakarta Pramono Anung meresmikan perubahan yang mencakup logo baru dengan siluet Monas yang lebih modern, serta pergantian warna korporat dari merah menjadi oranye.
"Logo baru ini menggambarkan Monas dengan gaya kekinian dan membawa harapan baru," ujar Pramono dalam sambutannya. Ia menekankan bahwa transformasi ini harus diikuti dengan peningkatan profesionalisme dan kepercayaan publik.
Gubernur juga memberikan target konkret kepada jajaran direksi dan komisaris Bank Jakarta untuk segera melakukan penawaran saham perdana (IPO). "Saya minta Bank Jakarta naik kelas melalui IPO. Katanya masih kurang sekitar 3 triliun rupiah," tegas Pramono.
Direktur Utama Bank Jakarta Agus Haryoto Widodo mengungkapkan persiapan IPO sedang berjalan. "Awal bulan depan hasil assessment keluar, baru kami mulai persiapan IPO," jelas Agus dalam media gathering Rabu (16/4). Bank menargetkan bisa menghimpun dana 3,5-4 triliun rupiah untuk memperkuat modal dan ekspansi bisnis.
Transformasi ini juga mencakup penguatan layanan digital, peningkatan keamanan siber, dan penerapan budaya kerja EPIC (excellence, professionalism, integrity, customer focus, dan collaboration).
Namun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum menerima pengajuan resmi terkait rencana IPO tersebut. "Sampai saat ini belum ada komunikasi resmi maupun pengajuan pernyataan pendaftaran untuk IPO dari Bank DKI," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi pada Senin (9/6).
Perubahan dari Bank DKI menjadi Bank Jakarta bukan sekadar pergantian identitas, tapi menjadi tanda dimulainya babak baru sebagai bank yang siap bersaing di tingkat nasional dengan dukungan pasar modal.