
MATARAM – Proses pencarian terhadap JDSP (27), pendaki wanita asal Brasil yang dilaporkan jatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Sabtu (21/6) pagi, masih belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan mengalami kendala akibat kabut tebal dan medan terjal di lokasi kejadian.
"Hingga sore tadi tim SAR gabungan belum menemukan korban," ungkap Juru Bicara Kantor SAR Mataram, I Gusti Lanang Wiswananda, dalam pesan singkat yang diterima pada Minggu (22/6). Korban dilaporkan jatuh ke arah Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Nunggal, yang merupakan jalur menuju puncak Gunung Rinjani.
Diperkirakan, JDSP jatuh ke kedalaman antara 150 hingga 200 meter. Lanang menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang berkabut di sekitar lokasi kejadian membuat jarak pandang menjadi terbatas. "Cuaca yang kurang bersahabat seperti kabut tebal dan medan yang terjal," tambahnya.
Meskipun tim gabungan telah berupaya turun ke lokasi jatuhnya korban, mereka belum berhasil menemukan JDSP. "Tim gabungan sudah sempat turun, namun belum berhasil menemukan korban," kata Lanang.
Sebelumnya, pendaki wanita asal Brasil tersebut dilaporkan jatuh pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 06.30 Wita. Koordinator lapangan tim rescue Kantor SAR Mataram, I Kadek Agus Ariawan, menyampaikan bahwa puluhan personel dari Tim SAR gabungan telah menuju lokasi dengan membawa peralatan SAR yang memadai.
Perlengkapan yang dibawa meliputi peralatan mountaineering untuk menghadapi medan terjal, alat evakuasi, drone untuk pemantauan udara, perangkat komunikasi, alat medis, serta kendaraan operasional dan dukungan lainnya.
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD Lombok Timur, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Damkar, Relawan Rinjani, dan porter. Tim SAR akan terus berupaya mencari korban meskipun kondisi cuaca dan medan yang sulit.