SIDOARJO – Kondisi sungai yang tidak terawat menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di Kabupaten Sidoarjo. Selain mengalami pendangkalan, banyak sungai yang dipenuhi sampah rumah tangga dan tumbuhan liar sehingga menghambat aliran air.  

Bupati Sidoarjo Subandi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke aliran sungai. “Setiap akhir pekan, kami menggerakkan program jihad merawat kali berupa kerja bakti membersihkan sungai,” ujar Subandi kepada media pada Minggu (22/6).  

Kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah Sidoarjo. Berdasarkan evaluasi, banjir terjadi karena sungai tidak mampu menampung volume air akibat pendangkalan dan tumpukan sampah. “Kami melakukan normalisasi untuk mengatasi pendangkalan, sementara kebersihan sungai dijaga melalui kerja bakti rutin,” jelas Subandi.  

Salah satu aksi nyata dilakukan di Kali Pelayaran, Desa Krembangan, Kecamatan Taman, pada Sabtu (21/6). Bupati Subandi bersama Dandim Sidoarjo, anggota DPRD Jatim, pejabat setempat, serta ratusan warga membersihkan sungai yang sebelumnya dipenuhi enceng gondok dan sampah seperti plastik, popok bayi, kayu, dan karet. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut menggunakan truk oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).  

Subandi juga meminta setiap desa memasang jaring di sepanjang sungai untuk menahan sampah. Jaring ini akan diperiksa secara berkala, dan alat berat akan diturunkan jika terdapat penumpukan sampah. “Desa dengan sungai terbersih akan mendapat tambahan anggaran untuk perbaikan infrastruktur. Peran kepala desa dan stakeholder sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.  

Bupati menekankan pentingnya melanjutkan kerja bakti setiap akhir pekan, baik dengan kehadirannya maupun tidak, demi menjaga kebersihan sungai dan mencegah banjir terulang di masa mendatang.