
JAKARTA - Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rahmianto menyatakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Kota Qom, Iran dalam kondisi relatif aman meski terjadi konflik antara Iran dan Israel. Menurut Andy, Qom tidak menjadi target serangan sehingga situasi di kota tersebut tetap tenang tanpa tanda-tanda kekacauan.
"Berdasarkan komunikasi dengan WNI di sana, Kota Qom relatif aman, tidak terdengar sirene atau kepanikan karena bukan target serangan," kata Andy di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (24/6). Mayoritas WNI di Qom adalah mahasiswa yang menempuh pendidikan di kota suci tersebut, dan banyak yang memilih tetap tinggal meski ada opsi evakuasi.
Sebanyak 11 WNI yang dievakuasi dari Iran telah tiba di Jakarta pada Selasa sore, sementara 18 WNI lainnya tertahan di Doha, Qatar akibat gangguan penerbangan. Mereka sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi setelah serangan ke pangkalan AS di Qatar. Total ada 97 WNI yang dievakuasi dari Iran, dengan 68 WNI lainnya masih menunggu jadwal penerbangan di Baku, Azerbaijan.
Andy menambahkan, meski pemerintah menyediakan opsi evakuasi, banyak mahasiswa Indonesia di Qom memilih bertahan karena menganggap kota tersebut cukup aman sebagai pusat pendidikan keagamaan.