Presiden Iran Masoud Pezeshkian secara resmi mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melawan Israel pada Selasa (24/6). Dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita IRNA, Pezeshkian menegaskan bahwa konflik ini dipicu oleh provokasi Israel dan diakhiri setelah perlawanan heroik rakyat Iran.  

Gencatan senjata sebenarnya telah diumumkan Presiden AS Donald Trump sehari sebelumnya, namun sempat diwarnai pelanggaran dari kedua belah pihak. Iran membantah melanggar kesepakatan dengan alasan serangan terakhirnya terjadi beberapa menit sebelum gencatan senjata berlaku.  

AS mengklaim kemenangan setelah menghancurkan situs nuklir Fordo dan Natanz dengan 14 bom GBU-57, meski Iran menyebut kerusakan yang terjadi hanya bersifat permukaan. Sementara Israel menyatakan tujuan operasi mereka tercapai dengan menghancurkan fasilitas nuklir Iran.  

Di sisi lain, Iran juga mengklaim keberhasilan setelah menyerang beberapa wilayah Israel seperti Haifa dan Beer Sheba menggunakan rudal hipersonik Haj Qassem dan drone Shahed. Korban jiwa dilaporkan mencapai 610 warga sipil di Iran dan 24 di Israel. Trump sempat murka atas pelanggaran gencatan senjata ini dan memerintahkan Israel menghentikan serangan.