Breaking News :
KanalLogoLogo
Senin, 30 Juni 2025

Ekbis

Pemerintah Raup Rp27,84 Triliun dari Penjualan Sukuk Ritel SR022

Mita BerlianaMinggu, 29 Juni 2025 10:55 WIB
Pemerintah Raup Rp27,84 Triliun dari Penjualan Sukuk Ritel SR022

investasi

ratecard

JAKARTA - Pemerintah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp27,84 triliun melalui penjualan sukuk ritel seri SR022. Rinciannya, Rp20,98 triliun berasal dari SR022T3 (tenor 3 tahun) dan Rp6,8 triliun dari SR022T5 (tenor 5 tahun). Sukuk ini ditawarkan mulai 16 Mei hingga 18 Juni 2025 dengan akad Ijarah Asset to be Leased dan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) serta Proyek APBN 2025 sebagai underlying asset.  

Menurut keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, seluruh hasil penerbitan sukuk ini akan dialokasikan untuk pembiayaan APBN 2025. SR022T3 akan jatuh tempo pada 10 Juni 2028 dengan imbal hasil 6,45% per tahun, sedangkan SR022T5 jatuh tempo 10 Juni 2030 dengan imbal hasil 6,55% per tahun.  

Penjualan sukuk ini didukung oleh berbagai kegiatan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui media daring dan luring. Total investor yang berpartisipasi mencapai 74.211 orang, terdiri dari 60.418 investor untuk SR022T3 dan 18.952 investor untuk SR022T5. Sebanyak 17.841 investor merupakan pemain baru di pasar SBSN Ritel tradable.  

Dari segi demografi, Generasi Y (milenial) mendominasi jumlah investor dengan persentase 49,78%, namun Generasi X memberikan kontribusi terbesar dalam volume pemesanan sebesar 40,32%. Berdasarkan profesi, pegawai swasta mendominasi jumlah investor (34,56%), sementara wiraswasta memberikan pemesanan terbesar (38,94%).  

Secara geografis, investor dari wilayah Indonesia Barat (di luar DKI Jakarta) mendominasi baik jumlah investor (61,49%) maupun nominal pemesanan (49,85%). Dari sisi gender, perempuan mendominasi jumlah investor (56,94%), namun laki-laki memberikan kontribusi lebih besar dalam nominal pemesanan (51,33%).  

Sebanyak 21,26% dari total pemesanan SR022 (Rp5,89 triliun) berasal dari reinvestasi dua seri Surat Berharga Negara yang jatuh tempo selama periode penawaran, yaitu ST010T2 senilai Rp11,59 triliun (jatuh tempo 10 Juni 2025) dan FR081 senilai Rp11,63 triliun (jatuh tempo 15 Juni 2025).  

Penerbitan sukuk ritel ini menunjukkan terus berkembangnya minat masyarakat terhadap instrumen investasi syariah yang dikelola pemerintah, sekaligus menjadi alternatif pendanaan untuk mendukung pembangunan nasional.

Pilihan Untukmu