
DEPOK - Suara lantang seorang pria paruh baya, "Judi bikin hidup saya hancur!" memecah keramaian di depan Perpustakaan Umum Balai Kota Depok, Minggu (29/6). Darto (47), korban judi online, tak kuasa menahan emosi saat berbagi kisahnya melalui mikrofon di Mobil Anti Judi Online. Matanya berkaca-kaca saat menceritakan bagaimana judi online telah merenggut hartanya, pekerjaan, dan hampir menghancurkan keluarganya.
"Gaji habis, utang menumpuk. Istri saya sempat minta pisah," ujar Darto usai mengikuti sesi terapi teriak di depan replika mulut besar yang menjadi ikon kampanye tersebut. Ia adalah satu dari puluhan warga yang datang bukan sekadar menyaksikan, tetapi benar-benar berbagi pengalaman pahit sebagai korban judi daring.
Mobil kampanye berwarna biru tua, kuning, dan putih itu menarik perhatian warga sejak pagi. Di bagian sampingnya tertulis pesan tegas: "JANGAN JUD1IN MIMPI KELUARGA", dilengkapi dengan instalasi mulut 3D raksasa dan dua megafon besar. Lebih dari sekadar display visual, mobil ini menjadi ruang katarsis bagi para korban.
Dalam sesi terapi teriak, peserta diminta berteriak sekeras mungkin tentang penyesalannya. Sensor suara pada replika mulut akan menyala hijau jika teriakan cukup kuat. Mereka yang berhasil mendapat hadiah sembako, stiker, atau kaos bertuliskan "Judi Pasti Rugi".
Sri, warga Sukmajaya, ikut serta karena suaminya pernah kecanduan judi slot online. "Judi itu enggak kenal latar belakang. Ada yang muda, tua, kerja kantoran, sampai pengangguran pun bisa kena," katanya.
Usai berteriak, peserta diminta menandatangani spanduk besar "Judi Pasti Rugi" sebagai bentuk komitmen. Mereka juga menerima selebaran edukasi dan informasi layanan konseling untuk melepaskan diri dari jerat judi online. Hingga pukul 09.00 WIB, antusiasme warga masih tinggi mengikuti sesi tanya jawab dan berbagi kisah yang berlangsung di lokasi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye masif pemerintah kota untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya judi online yang semakin marak. Banyak korban seperti Darto yang akhirnya menemukan keberanian untuk bicara dan memulai proses pemulihan melalui ruang berbagi seperti ini.