
Demam Berdarah Dengue (DBD) hanya dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, bukan melalui kontak langsung antar-manusia. Meski begitu, infeksi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti perdarahan hebat dan kerusakan organ vital jika tidak terdeteksi dan ditangani dengan tepat.
"DBD tidak menular antar-manusia. Virus dengue hanya menyebar melalui nyamuk sebagai perantara. Namun, dampaknya bisa fatal jika tidak didiagnosis sejak awal," jelas Dr. dr. I Made Susila Utama, SpPD-KPTI dari RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah dalam siaran langsung Instagram Kementerian Kesehatan RI, Kamis (19/6).
Penularan terjadi ketika nyamuk menggigit seseorang yang sedang dalam fase demam, kemudian menggigit orang lain. Virus hanya aktif dalam darah selama fase demam dan tidak menular lagi saat pasien memasuki masa pemulihan.
Infeksi virus dengue memiliki berbagai tingkat keparahan, mulai dari demam dengue yang relatif ringan hingga dengue shock syndrome (DSS) yang mengancam jiwa. Demam dengue ditandai dengan demam tinggi mendadak, nyeri sendi, dan sakit kepala, yang umumnya bisa sembuh sendiri. Sementara DBD yang lebih serius ditandai dengan kebocoran plasma, penurunan trombosit, serta gejala perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah.
"Perdarahan dari mulut atau hidung adalah tanda bahaya yang harus diwaspadai," tegas Made. Tingkat paling berbahaya adalah DSS, di mana kebocoran plasma dapat menyebabkan tekanan darah turun drastis dan kegagalan organ. Ada juga expanded dengue syndrome yang menyerang organ vital seperti otak, hati, jantung, dan ginjal.
Made menekankan pentingnya segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika demam tidak turun dalam tiga hari, terutama jika disertai muntah, nyeri ulu hati, atau perdarahan. Pemeriksaan laboratorium seperti tes NS1 dengue bisa dilakukan sejak hari pertama demam, sementara pemantauan kadar trombosit dan hematokrit secara berkala penting untuk mendeteksi tanda-tanda bahaya.
Meski tidak menular langsung antar-manusia, DBD tetap berpotensi menyebabkan komplikasi serius jika tidak dikenali dan ditangani sejak dini. Pemahaman akan jenis infeksi, gejala klinis, serta waktu yang tepat untuk mencari pertolongan medis sangat penting dalam mencegah akibat yang fatal.