JAKARTA - Pakar terorisme Solahudin menyatakan Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanggulangan terorisme, berkat keberhasilan implementasi pendekatan lunak (soft approach). Pernyataan ini disampaikan dalam peluncuran buku "Keluar dari Jerat Kekerasan" karya Leebarty Taskarina di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Jumat (4/7).  

"Era terbaik ini ditandai dengan kesuksesan program soft approach yang sangat efektif," ujar Solahudin. Ia mencontohkan pembubaran organisasi Jemaah Islamiah (JI) sebagai bukti nyata keberhasilan intervensi deradikalisasi oleh Densus 88 dan BNPT. "Pembubaran JI bukan inisiatif internal, tapi hasil kerja keras deradikalisasi," tegasnya.  

Data terbaru menunjukkan perkembangan positif dalam penanganan eks narapidana terorisme (napiter). Dari sekitar 2.000 eks napiter yang telah bebas, 69% masuk kategori "hijau" yang menunjukkan mereka telah meninggalkan ideologi radikal dan bersifat kooperatif.  

"Angka ini membuktikan harapan besar untuk penanggulangan terorisme di Indonesia," pungkas Solahudin. Keberhasilan ini menjadi bukti efektivitas pendekatan rehabilitasi dibanding metode represif semata dalam memutus mata rantai radikalisme.