RIO DE JANEIRO – Indonesia resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Minggu (6/7/2025).

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono hadir mewakili Menteri Keuangan RI dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral BRICS sehari sebelumnya, Sabtu (5/7). Pertemuan membahas tantangan perekonomian global, pendanaan iklim, dan inisiatif mobilisasi pembiayaan baru seperti New Investment Platform, BRICS Multilateral Guarantees, serta Infrastructure Information Hub.

Thomas menyerukan pentingnya pembiayaan perubahan iklim di tengah prioritas negara maju yang berubah. Ia juga menekankan perlunya pengembangan sektor keuangan berkelanjutan di negara berkembang.

Dalam Leaders’ Declaration, para pemimpin BRICS menyoroti multilateralisme, perdamaian global, reformasi IMF dan Bank Dunia, serta dukungan terhadap Perjanjian Paris dan transisi energi yang adil. Deklarasi juga menyerukan penghentian serangan di Gaza, dialog damai untuk Ukraina, dan solusi Afrika untuk konflik di Afrika.

Sorotan utama lainnya termasuk:

1. Diluncurkannya BRICS Grain Exchange sebagai simbol kedaulatan pangan.

2. Pernyataan bersama terkait Global AI Governance untuk pengembangan teknologi yang inklusif dan aman.

3. Komitmen menolak fragmentasi internet dan memperkuat keamanan siber

Sebagai informasi, selain Indonesia, negara yang diterima sebagai mitra baru BRICS antara lain Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Nigeria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Uganda, dan Uzbekistan. Langkah ini menandai ekspansi strategis BRICS untuk memperkuat solidaritas Global South.