
SURABAYA – Setelah tertunda selama empat hari akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, jemaah haji kloter SUB 75 asal Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya dapat kembali ke kampung halaman pada Jumat (11/7/2025). Sebanyak 22 jemaah dan 4 petugas haji dijadwalkan terbang dari Surabaya menuju Labuan Bajo dengan transit di Denpasar.
Ketua kloter 75, Abdul Murtalib Nurdin, mengungkapkan penundaan terjadi pada Senin (7/7/2025) saat mereka sudah berada di ruang tunggu Bandara Juanda. Saat itu, penerbangan Super Airjet menuju Bandara Komodo dibatalkan karena bandara ditutup akibat abu vulkanik.
Penerbangan ke Bandara Komodo ditangguhkan sementara sejak 7 hingga 8 Juli 2025 karena terdampak letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Hal ini menyebabkan rombongan jemaah harus menunda kepulangan mereka dan mengatur ulang perjalanan dengan biaya mandiri.
"Uang tiket lama dijanjikan akan dikembalikan 100 persen, tapi hingga kini masih menunggu pencairan. Untuk pulang hari ini, kami pakai dana sendiri," ujar Abdul Murtalib.
Beruntung, rombongan jemaah sempat dibantu untuk menginap secara gratis di asrama haji setelah sebelumnya sempat menginap di hotel. Ia menyebut kondisi ini sebagai ujian dan berharap dapat menambah kemabruran hajinya.
Jemaah haji Manggarai dijadwalkan terbang pukul 13.15 WIB dengan Lion Air menuju Denpasar, lalu melanjutkan perjalanan pukul 15.30 WITA dengan Batik Air menuju Bandara Komodo, LabuanBajo.